Tergusur adalah tersisihkan.Tersisihkan dari sebuah semesta.Tergusur juga adalah terpinggirkan.Terpinggirkan peran dan keberadaannya dalam sebuah kesemestaan.Tergusur bisa juga menyertakan keadaan termarjinalkan,bahkan secara sosial tereliminasi.Salah satu penyebab esensial dari tergusur adalah bahwa peran,fungsi dan keberadaan sesuatu atau seseorang atau sekelompok orang,tersubstitusi.Tergantikan.Baik oleh kepentingan-kepentingan tertentu maupun secara alami dengan laju perkembangan jaman melalui intervensi teknologi. Kita tentu masih ingat dengan sebuah benda yang disebut BEL (Bell : Bhs.Inggris).Bagi siswa sekolah bel adalah sebuah tanda.Tanda bagi sebuah kegiatan yang dikenal sebagai belajar.Bagi pengemudi becak,bel adalah klakson.Salah satu safety tools dalam pekerjaannya.Bagi sapi atau kerbau pada pedati,bel adalah pelapang jalan.Bagi petugas pemadam kebakaran,bel adalah bunyi panggilan pengabdian.Pada institusi keagamaan seperti Gereja Katolik,bel adalah manifestasi waktu.Sebuah fenomena yang keberadaannya tidak pernah mau berkompromi dengan manusia.Bel dalam bentuk lonceng Gereja bukan sekedar bunyi,melainkan suara.Suara panggilan bahwa dalam rentang periode tertentu adalah saatnya untuk berdevosi,menyembah Sang Maha Esa. Segala sesuatu di dunia ini dapat saja mencapai kejayaan,bertahan dalam kejayaan atau tergusur.Bel adalah yang tergusur.Di sekolah,bel telah digantikan dan tergantikan oleh bel listrik yang bunyinya lebih terasa membunyikan lagu.Becak dan tukang becak sudah semakin tergusur,bahkan di kota kecil sekalipun.Pedati dengan sapi atau kerbau sudah sulit dijumpai.Digantikan dan tergantikan oleh mobil bak terbuka.Satuan pemadam kebakaran lebih suka dan lebih terpanggil dengan alarm listrik dan bunyi sirine.Bel dalam bentuk lonceng Gereja suaranya berubah menjadi sekedar bunyi.Kalah oleh hirup pikuk berbagai kelompok sosialita yang lebih menawarkan kesenangan instan. Sementara orang berpandangan dan bahkan berpendapat bahwa semua hal di dunia ini mengalami keniscayaan.Begitu juga dengan bel.Di satu kesemestaan fungsi dan keberadaannya tergusur.Di ranah yang lain,bel masih dapat berbunyi dan bahkan ber suara.Suara beda dengan bunyi.Suara merujuk pada sesuatu yang bersifat transenden.Adalah ranah musik.Semesta universal,yang masih memberi tempat pada bel untuk senantiasa berbunyi dan bahkan bersuara.Banyak pernik-pernik dan makna permenungan yang bisa ditilik dari kiprah bel di ranah musik.Dan siapa tahu dapat memberi meski secercah nuansa cerah,bagi persepsi kita tentang yang tergusur. Sebagai alat musik,bel dikelompokkan ke dalam idiophone.Yakni alat musik dengan sumber bunyi badannya sendiri.Ada tiga jenis bel dalam blantika musik :
- Hand Bell        : Jenis ini dapat dibunyikan dengan goyangan tangan
- Church Bell     : Adalah bel dalam bentuk lonceng di Gereja
- Tubular Bell     : Jenis ini adalah bel dalam bentuk tubular atau tabung.
[caption id="attachment_74309" align="aligncenter" width="300" caption="Hand Bell"]
- Attack             : Saat clapper (lidah bel) menyentuh logamnya
- Resonance       : gema dan gaung yang menyertai attack
Read more: http://imajiner07.blogspot.com/2013/09/suara-dari-yang-tergusur-by-michael.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H