Mohon tunggu...
Michael Gunadi Widjaja
Michael Gunadi Widjaja Mohon Tunggu... profesional -

L'ART POUR L'ART

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tiket Pertunjukan

27 Oktober 2010   07:58 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:03 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

David Foster,malam ini mengadakan konser di Jakarta.Dalam konsernya,David Foster menyertakan pula "kawan-kawannya".Sebagaimana David Foster sendiri,semua kawan-kawannya adalah artis kelas dunia.Termasuk Natalie Cole dan Peter Cetera.Harga tiket  pertunjukan konser David Foster,untuk kelas utama adalah 7,5 juta rupiah.Angka ini tergolong besar untuk ukuran masyarakat umum. Mahalnya harga tiket pertunjukan David Foster tentu merupakan hal yang wajar dan biasa-biasa saja.Orang mengatakan : Ada rupa ada harga.Dan tentu mahalnya tiket pertunjukan David Foster tak perlu dihadapkan dengan nuansa prihatin berkaitan dengan adanya berncana alam Merapi.Semua sah-sah saja dan baik-baik serta normal dan patut adanya.Meski demikian,ternyata ada pernik-pernik yang setidaknya dapat dijadikan permenungan.Betapa sebetulnya sebuah tiket pertunjukan memiliki makna lebih dari sekedar sebuah tanda masuk. Apa yang menjadikan orang mau mengeluarkan uang hingga jutaan rupiah bagi sebuah pertunjukan ? Apakah karena musik David Foster memang sedemikian bagusnya ?Bagus atau tidak,agaknya tidak signifikan ditelaah.Yang jelas,David Foster,yang asal Canada,adalah artis profesional yang memiliki platform tarif bagi pekerjaannya.Di lain sisi,kita sebetulnya memiliki banyak pemain piano yang bahkan kelasnya diatas David Foster.Sebut saja misalnya Ananda Sukarlan yang adalah pianis klasik dan termasuk dalam 200 musisi dunia paling berpengaruh dalam abad ini.Atau Bubi Chen,pianis jazz dengan reputasi dunia.Andai misalnya Bubi Chen mengadakan konser,apakah juga tiket pertunjukannya akan dibandrol setara tiket pertunjukan David foster?Nampaknya masih berupa pengandaian semata.Dari kenyataan ini,agaknya bukan mutu musiklah yang menjadikan orang mau membayar jutaan rupiah untuk tiket pertunjukan David Foster. [caption id="attachment_304822" align="aligncenter" width="201" caption="Ananda Sukarlan"][/caption] [caption id="attachment_304825" align="aligncenter" width="300" caption="Bubi Chen"][/caption] Harga tiket pertunjukan tentu bukanlah tolok ukur mutu pertunjukannya.Selalu ada nuansa lain dalam tiket pertunjukan.Gengsi.Prestisius.Dua hal ini lebih mendominasi,terutama pada pertunjukan semacam konser David Foster.Pertunjukan David Foster "menjual" musik memang benar.Namun pertunjukan tersebut juga menjual gengsi dan prestise.Tiket pertunjukan dengan demikian juga adalah sebuah atribut.Atribut yang mampu mendongkrak gengsi.Dan hal ini mempunyai nilai jual yang unik. Menjadi menarik kiranya mengamati tiket pertunjukan sebagai atribut dalam kaitan dengan pertunjukan kesenian,terutama musik di daerah.Daerah yang dimaksud adalah kota non ibukota propinsi.Untuk daerah menjual tiket pertunjukan seharga LIMA RIBU RUPIAH saja teramat sulit.Tidak perlu dengan bukti empiris berupa penelitian.Hampir dipastikan sebagian terbesar masyarakat telah mengerti hal ini.David Foster dengan tiket pertunjukan kelas utama seharga 7,5 juta dibanding tiket pertunjukan di daerah yang lima ribu rupiah,itupun sulit laku.Bukan masalah daya beli.Bukan masalah mutu pertunjukannya.Akar persoalannya adalah,masih kental aroma anggapan bahwa menonton pertunjukan di daerah,apalagi oleh seniman lokal,adalah sama sekali tidak bergengsi. Ada beberapa hal yang dapat kita renungkan dalam rangkaian peristiwa tersebut.Bahwa tiket pertunjukan bukan sekedar obyek pelengkap penyerta.Tiket pertunjukan turut menentukan nilai sebuah pertunjukan.Bukan dari segi mutu melainkan dari segi minat untuk mengapresiasi.Tiket pertunjukan memang sebuah atribut.Dan sebagai atribut,tiket pertunjukan semestinya dapat dimanfaatkan untuk mendongkrak citra dan apresiasi terhadap kesenian lokal,terutama musik di daerah.Upaya ini memerlukan profesionalisme yang tidak main-main.Dan hingga sekarang,hanya industri yang telah maju pesat sajalah yang dapat mengubah tiket pertunjukan sebagai sebuah atribut yang punya nilai tersendiri. David Fostermendunia dan berhasil memiliki "nilai jual" yang tinggi tentu tidak dapat dilepaskan dari peran industri.Dan sudah waktunya industri di tanah air berkiprah sebagaimana yang dilakukan industri di negara lain untuk memberi dukungan aktif pada kesenian.Event seperti gamelan International festival di Jogjakarta,World Dance Day di Solo mestinya bisa dikemas dengan tiket pertunjukan yang mampu mencitrakan sebuah gengsi.Agar tidak hanya menjadi tontonan publik,namun juga sebuah suguhan yang prestisius.Dampak positifnya tentu adalah sejuknya iklim kesenian di tanah air.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun