(Mengajar dengan cinta, karena cinta mampu mengubah wajah dunia)
Tak berasa sudah 4 semester telah dilalui, rasanya begitu cepat. tahun depan sudah terjun untuk mengajar anak-anak Smp/SMA-Sederajat. Waah bekal apa yang harus saya bawa untuk mengajar nanti. saya berpikir belum pantas untuk menjadi seorang guru. Melihat pengalaman kebelakang saat saya duduk dibangku SMP dan SMA, seorang guru tidak mudah untuk mendidik anak-anak agar menjadi pribadi yang baik, berakhlak mulia, cerdas dan intelektual "saya sangat merasakaan itu") .Mengajar itu mudah tinggal penyampaian materi dengan baik dan dimengerti oleh anak-anak menjadikannya dari yang tidak tahu menjadi tahu, namun mendidik itu tidak mudah perlu ekstra perhatian dan pdeoman yang baik yang diberikan tentunya cerminan kepada diri kita sendiri dalam kehidupan.
profesi guru menjadi unik bila dibandingkan dengan profesi-profesi lainnya karena guru berhadapan langsung dengan subjek yaitu peserta didik yang tentunya memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Dalam proses interaksi tersebut dibutuhkanlah sikap dan perilaku yang profesional dari seorang guru yang mempunyai integritas kepada siswa dan dalam proses pembelajarannya, mampu menguasai materi pembelajaran, dan tentunya didasarkan kepada metode pembelajaran siswa dalam pengajaranya, memantau hasil siswa melalui evaluasi, membuat strategi pembelajaran , selalu tertantang meningkatkan kreativitas dan tentunya harus memiliki karakter yang baik.
"Oxford Learner's Pocket Dictionary" menyebutkan TEACH berarti give intruction to somebody knowladge, skill, etc. sedangkan LOVE berarti strong liking or affection. Jadi apa itu maknanya Teach With Love, bisa diartikan mengajar dengan disertai perassaan cinta karena kekuatan cinta itu dahsyat, yang sanggup mengubah wajah dunia. Prinsip-prinsip profesionalisme guru salah satunya bahwa profesi guru harus memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan ideaisme(sumber google). Dalam kesehariannya seorang guru tak hannya mengajarkan sekedaar materi kepada siswanya namun memberikan pengajaran dengan merefleksikann dengan cinta yang mampu mewadahi semua kreativitas siswa yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan melayani siswa dengan baikmemberikan perhaatian). Tentunya tidak bersikap apriori, acuh tak acuh, atau bahkan membentak-bentak dan mengucapkan kalimat yang tak seharusnya diucapkan maaf seperti bodoh, nakal dan lain sebagainya jangan seolah-olah seperti menghadapi musuh yang tidak mengerti keinginan siswa dengan merangkulnya.
Dalam artikelnya guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama ialah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal serta pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk pada anak usia dini. dalam profesionalitas seorang guru dapat dilihat dengan penyampaian proses pembelajaran, sikap memahami dan komitmen yang tinggi terhadap siswa didikanya di dalam dunia pendidikan seorang guru menanamkan rasa percaya bahwa semua siswa itu tidak ada yang bodoh semua siswa itu mampu belajar maksimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
The Influence of a good teacher never ends... pengaruh seorang guru yang baik tak akan pernah ada habisnya, tak pernah ada ujungnya. "Engkau bagai pelita dalam kegelapan namamu akan selalu hidup dalam sanubariku, semua baktimu akan kuukir didalam hatiku, kau patriot pahlawan bangsa wahai guruku"
Ini sebagai refleksi diri saya bahwa tak akan menjadi seperti sekarang tanpa jasa-jasa seorang guruku terdahulu dari mulai saya taman kanak-kanak, sekolah dasar sampai sekolah menengah akan terus dikenang sepanjang hidup saya, menjadi inspirasi dan motivasi untuk masa depan"So terapkan cinta dalam mengajar" So, Teach with love
Sekian semoga Bermanfaat dan memberiakn Inspirasi ^_^
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H