"Segera aku menjawab : Fat sama Guntur ikut. Ke mana mas pergi, di situ aku berada," Respon Fatmawati kala itu kepada bung Karno saat mau di culik ke Rengasdengklok.
Kami membayangkan jauhnya perjalanan bu Karno dan keluarga ke rumah Djiaw Kie Siong. Karena kami saja berlima kebetulan ikutan social trip Rengasdengklok bersama @kokojali dari Jakarta dengan menggunakan kereta dan mobil terasa begitu jauhnya rumah yang sederhana ini.
Kami membayangkan khusus keberanian Fatmawati yang saat itu istri bung Karno. Beliau berusaha keras menenangkan guntur saat itu butuh susu dalam perjalanan yang panjang.Â
Fatmawati sebagai istri menjadi penolong sepadan bagi suaminya di tengah ketakutan mungkin di bunuh oleh para pemuda yang saat itu menginginkan kemerdekaan Indonesia tanpa campur tangan Jepang.
Sesampai lokasi tujuan di Rengasdengklok. Ternyata para tentara Peta membawa ke rumah seorang petani Tionghoa yang menyambutnya dengan ramah.
Di rumah Djiaw Kie Siong inilah Fatmawati merasakan lebih tenang dan suami bisa lebih fokus bersama teman-temannya menyusun Kemerdekaan Indonesia.
Kejadian 74 tahun lalu itu masih bisa diceritakan dengan baik oleh anak dan cucu Djiaw Kie Siong.
Sebelum kami pulang dari rumah ini. Kami kagum ternyata di belakang halaman rumah ini ada Musholah kecil. Padahal rumah ini pemiliknya adalah non muslim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H