Mohon tunggu...
Max Andrew Ohandi
Max Andrew Ohandi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Saya seorang penulis dan social enterpeneur

Saya superhero kocok yang berprofesi sebagai Jurnalis Warga\r\n\r\nFacebook : Max Andrew & Newhope \r\nTwitter : @maxandrewohandi\r\n\r\nHuhaaa....@Pahlawan Bertopeng :P

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Gigi berlubang Pada Balita

1 Oktober 2014   18:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:47 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Anak Anda Hobi makan permen dan minuman bersoda serta tidak displin membersihkan gigi dan rongga mulut dapat menyebabkan Gigi berlubang pada balita atau dalam istilah medis disebut  Early Childhood Caries (ECC).

Tahukah bunda, lapisan gigi yang pertama kali terkena karies gigi adalah lapisan yang paling luar, yaitu email. Inilah mengapa si kecil mungkin belum mengeluh giginya sakit. Karena perjalanan kariesnya baru sampai pada email, sehingga kadang kita juga tidak tahu bahwa gigi anak kita sudah berlubang.

Apabila perjalanan karies sudah sampai pada lapisan dentin, anak akan mengeluh ngilu atau sakit apabila minum dingin atau makan makanan yang merangsang. Dan lebih parahnya lagi, apabila tidak cepat diatasi, karies akan menjalar terus sampai pada pulpa - pusat kehidupan gigi.

Alhasil, si kecil akan merasa sakit sekali dan mengakibatkan dia menjadi malas makan. Jadi, bila anak mengalami karies gigi, segera atasi dengan cara di tambal. Prosedur penambalan gigi anak sama dengan pada orang dewasa. Untuk lubang yang besar dan telah mencapai saraf gigi, serta menyebabkan rasa sakit atau pembengkakan, dokter akan melakukan perawatan saraf gigi terlebih dulu sebelum melakukan penambalan.

Supaya penambalan gigi anak bagus maka orang tua perlu mendampingi dan memberikan penjelasan kepada anak bahwa dokter gigi itu mau merawat gigi kamu agar terlihat rapi, putih, dan bersih.“ Supaya anak koperatif dengan dokter gigi perlunya orang tua tidak memberikan stigma negatif kepada dokter gigi. Lalu biasakan orang tua duduk di samping kursi dentil anak atau dipangkuannya supaya lebih nyaman. Dan bawalah Boneka atau mainan kesayangan juga boleh,” kata drg Rahma Landy.

Penambalan gigi pun ada dua jenis yaitu penambalan sementara dan penambalan tetap. Penambalan gigi sementara digunakan untuk kasus-kasus gigi yang memerlukan observasi terlebih dulu selama masa perawatan, contoh, selama masa perawatan saluran akar (root canal treatment) atau gigi dengan karies sangat luas dan dalam. Tambalan sementara ini akan bertahan selama kurang lebih satu sampai dua pekan.

Sedangkan tambalan tetap atau permanen dilakukan sebagai tahap akhir perawatan saluran akar gigi sulung/gigi susu serta gigi dengan karies email dan dentin. Dan tambalan permanen yang baik dapat bertahan sampai gigi permanen siap tumbuh.

Oleh karena itu perlu dilakukan kontrol berkala selama enam bulan sekali untuk memeriksa kondisi tambalan dan memeriksa apakah gigi permanen telah waktunya menggantikan gigi sulung.

Diakhir wawancara Drg Rahma memberikan Tips Pencegahan gigi berlubang;  “bersihkan gigi anak begitu gigi susunya telah tumbuh. Lalu, gigi perlu disikat sebanyak 2 kali sehari selama 2 menit, dan perlu dilakukan oleh orang tua sampai anak berusia 6 - 7 tahun. Juga, jangan biasakan anak mengonsumsi makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi. Mengenai makanan manis kepada anak. Saya merekomendasikan dapat mencoba menu-menu di Baby Bar seperti Pure, mousse, pudding, dan cookies. Meskipun kadar gula rendah namun telah terbukti jadi favorit Kim Ameera karena rasa manis dari buah organic tersebut,” kata Rahma Landy.

dok pribadi

“Selain itu, anak perlu menghentikan kebiasaan minum susu dari botol setelah usia 1 tahun. Apalagi Setelah sikat gigi malam hari, pastikan anak tidak makan atau minum lagi selain air putih,” tambahan tips pencegahan gigi berlubang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun