Mohon tunggu...
Mas'udi. Panagan
Mas'udi. Panagan Mohon Tunggu... -

Asal Kota Sumenep Madura, Kader HMI Komisariat UNITRI universitas Tribhuana tungga dewi Malang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Epesode Kematian

9 November 2013   12:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada saat epesode sekarang suatu hal yang tak biasa sudah dianggap lumrah

Perempuan-perempuan memperkecil busana

Hanya menutup lingkaran-lingkaran dada

Haram,halal sudah tak beda

Asal harum walau haram boleh saja

Semua Saling tuding-menuding

Sama-sama menyebut “anjing”

Bukan mencari jalan keluar setiap persoalan yang semakin longgar

Pembahasan kursi-kursi tak kunjung usai

Uluran tangan semakin sepi

perebutan sandang-pangan menjadi-jadi

Rasa kasihan dan toleran terbungkus dan membasi

Sangat sulit untuk diterjemahkan

Susah disimpulkan

Hanya ada makna yang meragukan

Tak bisa ditebak arah-jaraknya

Malang,18 November 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun