Mohon tunggu...
Panji Kartiko
Panji Kartiko Mohon Tunggu... -

Suporter Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Blacklist Supporter, Perlukah?

17 November 2010   12:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   11:32 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Blacklist Supporter, perlukah??

(http://www.duniasoccer.com/Duniasoccer/SoccerBlog/Blog-Soccermania/Daftar-Hitam-Suporter-Perlukah)


Belum genap setengah musim Liga Super Indonesia (LSI) tapi sayang prestasi pentas sepakbola sering dihiasi dengan adegan kerusuhan dan anarki yang dilakukan penonton dan kalangan supporter tidak resmi maupun resmi. Bahkan saat ini secara kasat mata dapat dirasakan bahwa suporter saat ini seolah berlomba mengedepankan ego kelompok, membuat provokasi melalui kaos, spanduk dan lagu-lagu.

Sebenarnya arah pembelajaran dan pendewasaan supporter Indonesia sudah acap kali dimulai oleh berbagai pihak mulai Deklarasi Hari Suporter Indonesia di 12 Juni 2000, Deklarasi Asosiasi Suporter Sepakbola Indonesia (ASSI) yang hanya seumuran jagung karena tidak bisa mengendalikan ego di kalangan pengurus, pembentukan Community Relation Netter Liga Indonesia (CORNEL), hingga Jambore Suporter Indonesia yang digagas dan disponsori oleh salah satu produsen rokok di Indonesia.

Kalau kita mau belajar dari proses pendewasaan supporter Inggris yang dijuluki “Holigans”, dulu mereka sangat dikenal brutal dan sering rusuh.Tragedy “Heysel” Belgia tahun 29 Mei 1985 Piala Champion Liverpool Vs Juventus yang menelan korban 39 orang tewas. Saat itu seluruh klub di Inggris terkena imbasnya dengan hukuman larangan tidak boleh ikut kompetisi eropa selama 5 tahun. Dan ternyata peristiwa tragis itu adalah tonggak awal momentum perbaikan supporter Inggris. FA mulai memperbaiki tatanan pe-nomeran bangku di stadion, penghilangan pagar penonton sampai yang paling ampuh adalah mendata kembali supporter yang mempunyai track record buruk dan criminal untuk dimasukkan dalam database blacklist supporter.

Dari kasus diatas, kita semua para stakeholder sepakbola Indonesia sebenarnya bisa melakukan analisa study banding (tanpa perlu keluar negeri seperti anggota DPR) untuk mencoba memperbaiki iklim supporter Indonesia yang mulai “step back” dan kurang produktif.

Sosialisasi Peraturan Sepakbola dan aturan yang berkaitan dengan Suporter.


Peran PSSI, Media, dan dukungan dana dari Sponsor dapat dilakukan secara aktif dan massal di kalangan seluruh supporter di Indonesia. Hal tersebut bisa dilakukan melalui edukasi talkshow, spanduk, majalah, pamphlet, media resmi supporter, iklan media cetak dan elektronik hingga aksi kreatif lainnya.


Saat ini masih banyak sekali kalangan supporter yang belum paham betul mengenai aturan terkini tentang offside, prosedur pemberian kartu, pelanggaran, overtime dll yang up to dated dengan rule of the gamenya FIFA.


Satu lagi yang penting yaitu sosialisasi tentang lampiran Kode Disiplin FIFA Artikel 58 tentang diskriminasi dan rasis dalam sepak bola.


Artikel 58 Kode Disiplin FIFA menyatakan :


Siapapun yang menyinggung martabat seseorang atau sekelompok orang melalui hinaan, tindakan diskriminatif, atau pencemaran nama baik, atau melalui tindakan yang berhubungan dengan ras, warna kulit, bahasa, agama atau suku bangsa akan dihukum sebanyak 5 kali pertandingan. Kemudian, dilarang masuk stadion, dan didenda minimal 20000 franc swiss (176 Juta Rupiah). Jika pelaku adalah official tim, maka jumlah denda adalah sebesar 30000 franc swiss (264 Juta Rupiah).

Jika beberapa orang (official team atau pemain) dari klub yang sama atau timnas terus menerus melanggar ayat 1 poin a di atas, atau memperburuk keadaan, maka tim tersebut akan mengalami pengurangan nilai sebanyak 3 poin pada saat pelanggaran pertama dan 6 poin pada saat pelanggaran selanjutnya. Pelanggaran yang dilakukan terus menerus akan mengakibatkan degradasi bagi tim. Dalam system gugur, tim akan langsung didiskualifikasi.

Jika supporter tim melanggar ayat 1a , maka denda minimal 30000 franc swiss akan dijatuhkan kepada timnas atau klub terlepas dari melakukan kesalahan atau lalai melakukan pengawasan.



Pemberlakukan Blacklist Suporter

Pemerintah Inggris pernah melakukan cekal bagi 3200 suporter hooligans yang akan berangkat mendukung wayne rooneys dkk saat laga Piala Dunia 2010 di Afsel. Para supporter tersebut dipaksa menyerahkan paspornya sampai dengan berakhirnya kejuaraan dunia tersebut. Hal tersebut dengan mudah dilakukan oleh pihak imigrasi, karena Inggris memiliki database supporter hooligans yang kerap berulah dan masuk dalam blacklist supporter.

Blacklist Suporter adalah suatu daftar / list supporter yang pernah tertangkap oleh pihak keamanan karena melakukan tindak pidana maupun kerusuhan pada saat laga pertandingan sepakbola berlangsung.

Ide blacklist supporter ini perlu didukung koordinasi yang baik dari kalangan PSSI, BLI, Organisasi Resmi Supporter, Sponsor dan Pihak Kepolisian. Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan blacklist supporter :

Wajib didukung dengan dana yang memadai untuk implementasi system database supporter yang masuk dalam blacklist tersebut. Dana tersebut tentunya terkait dengan biaya pembelian hardware, software hingga resources project lainnya. System tersebut haruslah berbasis web dan online ke seluruh stadion yang ada di Indonesia. Untuk tahap awal mungkin dapat dilakukan di laga kompetisi tertinggi dahulu.

Tentukan parameter criteria atas supporter yang masuk dalam criteria tersebut, seperti masuk stadion tanpa tiket, melakukan pelemparan di stadion, supporter yang mabuk dan berulah negatif, tindakan rasisme, perkelahian antar supporter/ penonton dan prilaku kriminal lainnya.

Informasi yang ada di database tersebut juga haruslah lengkap, mulai dari Identitas diri, photo, sidik jari hingga track record hitam supporter tersebut. Tentunya system tersebut juga dapat menyaring nama yang sama agar tidak ada salah orang melalui skema filter alamat, sidik jari, dan hal unik lainnya.

Larangan bagi supporter yang masuk blacklist tesebut dapat secara bertahap dan memiliki jangka waktu kadaluarsnya sesuai dengan tingkat kesalahan yang dilakukannya. Mulai dari larangan menonton dan hadir di wilayah sekitar stadion hingga tahapan sanksi penahanan apabila tetap nekat nonton di stadion.

Blacklist supporter tersebut wajib didukung dan dilakukan secara konsisten oleh PSSI tanpa “diskon” khusus. Hal ini mengingat bahwa dari ketua umum PSSI saat ini yang sering menggunakan hak vetonya untuk membolak-balikan aturan dan sanksi yang telah diputus oleh Komdis.

Single Identity untuk semua supporter, meskipun supporter tersebut telah pindah alamat,pindah keluar propinsi atau bahkan pindah kelain hati dengan mendukung klub lain dari kota lain.

Sosialisasi dan tahapan ujicoba atas system blacklist supporter perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahaman dan meminimalkan salah interpretasi di setiap kalangan stakeholder sepakbola Indonesia.



Ide Blacklist supporter ini juga hendaknya didukung dengan system penomeran bangku stadion yang sesuai dengan apa yang tertera di karcis/ tiket pertandingan. Tentunya ini dimaksudkan untuk lebih memudahkan identifikasi atas pelaku kerusuhan yang dilakukan oleh supporter.


Pemasangan CCTV di setiap sudut stadion, steward pertandingan yang menjaga laga dengan disiplin hingga petugas keamanan yang menyamar sebagai penonton dan berbaur di dalam stadion adalah salah satu tehnik yang dapat dipakai sebagai sarana identifikasi dan mitigasi dari pelaku, pencegahan membesarnya effect & impact kerusuhan hingga tim investigator dengan cepat dapat mengetahui akar permasalahan.


Meskipun kita semua menyadari bahwa Sepakbola adalah tontanan rakyat yang berbasis massa besar, tetapi Tagline “small but beautifull” mungkin lebih tepat jika dianotasikan dengan lebih baik mengedepankan anggota yang berkualitas meskipun sedikit jumlahnya daripada punya basis massa supporter puluhan ribu tetapi sering rusuh dan sangat sulit dikontrol.

Saat ini perlu ditanamkan pengertian bahwa supporter wajib berimbas positif kepada klub, bukannya malah menimbulkan sanksi bagi klub baik berupa denda, pertandingan tanpa penonton hingga patai usiran.

Suporter adalah salah satu bahan bakar utama klub dari sisi financial, mulai dari hasil penjualan tiket, penjualan merchandise, penjualan saham, download RBT lagu resmi klub hingga memancing animo sponsor untuk merapat karena potensi pangsa pasar yang luas.

Satu hal yang lebih penting lagi adalah perilaku professional dari jajaran pengurus PSSI dan klub dalam mengelola sepakbola di Indonesia, karena contoh nyata tersebut sebagai contoh sahih dan manjur bagi kalangan supporter untuk dapat menyatukan suara dan langkah demi kebaikan, persahabatan dan kondusifnya iklim sepakbola di Indonesia.


Penulis,

Panji Kartiko

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun