Mohon tunggu...
Mas Hartoko
Mas Hartoko Mohon Tunggu... -

Saya bukan siapa-siapa, namun suka akan dunia tulis-menulis dan diskusi/kajian keilmuan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Sunyi

22 Juli 2014   16:54 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Demi malam-Mu yang agung
Yang di hadapan-Mu bermuara segala ketundukan
Bersimpuh apa yang melata di bumi dan menggantung di langit
Juga yang melayang di angkasa raya
Kusandarkan jasad yang hina dalam perjalanan panjang milik-Mu
Kuheningkan rasa yang murka dalam   pelukan rahman-rahim-Mu
Kuluruhkan lidah yang berbasah dusta dalam sejuk pandu firman-Mu

Demi malam-Mu yang agung
Yang di tangan-Mu berpulang segala kuasa
Kuhajatkan zikir sunyi ini dalam khusuk iktikaf di atas panggung penyesalan
Untuk melebur segala khilaf dan kedurhakaan nan murka
Dalam pusaran istighfar penghapus samudera dosa

Demi malam-Mu yang agung
Yang di dalamnya terkandung kebajikan

yang Kau setarakan dengan 1.000 bulan
Lewat penghambaan ini, Ya Allah
Kutinggalkan jejak sunyi

Faghfirli ...fa'fuanni

Gresik, 21 Juli 2014 (24 Ramadan 1435 H)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun