Mohon tunggu...
Agus Joko Prasetyo
Agus Joko Prasetyo Mohon Tunggu... Guru -

Sang Pelajar Desa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

True Love, Tak Memandang Rupa

18 Desember 2014   03:08 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:05 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita lucu malam lalu, ketika membahas seorang gadis cantik yang dibully serius karena mempunyai kekasih yang tak rupawan. Tak sebanding dengan begitu cantiknya sang gadis yang menjadi idola banyak orang. Terbersit di fikiranku, "Apa ini yang namanya cinta sejati?". Wajah bukanlah tolak ukur untuk bisa merasakan cinta dan berbagi cinta. Gadis nan cantik dengan senyumnya yang manis itu juga nampak mesra pula dengan sang kekasih. Mungkin itu juga bukti kebahagiaan yang telah dua insan itu rasakan. Yups, aku jadi mengerti juga "Cinta itu berasal dari hati, bukan dari wajah". Walau ada anekdot saingannya yang berbunyi, "Dari mata turun ke Hati", Ya dari mata yang mengawalinya dari sosok yang dilihat baru tumbuh menjadi perasaan di hati.
Aku jadi merasa kalah dengan sang gadis cantik itu, berarti ia telah benar-benar merasakan cinta tanpa pandang rupa. Oh begitu istimewanya perasaaan itu, gadis itu hebat. Memang jika difikir-fikir, jika kita mencintai seseorang karena cantik wajahnya atau karena begitu ganteng tampangnya. Toh itu sepuluh tahun lagi mungkin sudah mulai berkeriput, kusut dan menua. Aku sendiri belum bisa seperti gadis itu. Diri ini masih berfikir "Dapatkanlah gadis yang cantik, rugi kalau nggak dapat yang cantik".

Apa sekarang anda sedang mencintai seseorang? Oke bagus, sekarang bisa kita fikirkan, sebenarnya apa sih yang kita cintai dari seseorang itu ???. Wajahnya yang rupawan kah ? cantik gemulai kah ? atau gagah gantengnya?. Ya, apa sih yang sebenarnya apa dari dia kita cintai ?. Selain rupa, ada lagi lho. Ada sebab Harta, tahta dan agama. Coba jika rupa bukan alasan kita, apakah kita mencintai seseorang sekarang ini karena hartanya yang kaya? atau karena dia mempunyai derajat jabatan yang bagus? atau karena agamanya?.

Karena rupa kah, ingat beberapa tahun kedepan akan sirna, tak dibawa sampai mati. Karena harta kah, ingat rejeki itu hanya titipan, tak dibawa mati. Karena tahta kah, ingat tahta hanya bertahan di dunia, tak dibawa mati. Karena agama kah, ya ini dibawa sampai mati. Menurutku inilah yang menjadi sumber dasar dari "True love". ya karena akan mencakup dari segalanya, sifat, karakter, perlakukan, dan tingkah perhatianyya pada dirimu. Bahkan mencakup tiga hal tadi, tingkat agamanya akan menunjukan seberapa ia mampu menggunakan rupa, harta dan tahta miliknya. Yaps agama akan menunjukan baik buruknya seseorang dalam mencintaimu. Apakah orang baik atau tidak.

Sekarang ya tinggal mau mencari cinta berdasar apa dulu?. Apakah melirik yang cantik-cantik dulu, berharap diantara yang cantik itu ada yang orang sifatnya baik. Atau apakah melirik yang kaya-kaya dulu, berharap diantara yang kaya itu ada orang yang sifatnya baik. Atau melirik yang jabatan tahtanya tinggi-tinggi, berharap diantaranya ada yang sifatnya baik. Atau terakhir kamu akan melirik orang-orang yang sudah terlihat baik sifatnya, baru berharap diantaranya ada yang rupawan, ada yang kaya atau ada yang bagus tahtanya. Hehehe perlu kamu ketahui, orang yang baik sifatnya itu sekarang sulit ditemui. Kebalikannya juga perlu kamu sadari, bahwa kalau orang yang rupanya menawan, itu sangat banyak. Orang yang kaya hartanya, itu sangat melimpah. Orang yang tahtanya tinggi, itu sangat begitu banyak. Maka beruntunglah, jika kamu bisa mendapatkan cinta orang yang baik hatinya karena baik agamanya. KARENA MEREKA SUDAH SANGAT LANGKA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun