Mohon tunggu...
Agus Joko Prasetyo
Agus Joko Prasetyo Mohon Tunggu... Guru -

Sang Pelajar Desa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Teriak Petani Untuk Penguasa

13 Januari 2015   03:25 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:16 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di pematang sawah Mereka mengeluh resah Duduk bersimpuh pasrah Petani yang tengah dilanda bimbang Akankah ladang mereka akan hilang Diterjang digusur oleh raksasa tambang Hijau padi yang tumbuh Melambai bergoyang rapuh Bertanya pada petani yang lusuh Yang bergelut tanah dengan cangkulnya Akankah esok hari masih tumbuh daunnya Sedangkan teriakan industri meraja lela Pepohonan nan hijau Beradu suara burung-burung berkicau Saling bertanya bersendau gurau Walau resah gelisah gundahmelandanya Akankah esok tiba mereka masih ada Ketika birahi merasuki para penguasa Yang punya nafsu merusak sarang hidupnya Para petani terpaksa berteriak Bersuara keras berbekal keringatnya Kepada penguasa mereka mendesak Jangan rebut tanah kami apalagi memaksa Ntah didengar atau diacuhkan saja Memang penguasa telah banyak yang buta Kapitalis asing membutakan hatinya Hanya demi sedikit iming-iming harta Padahal mati besok tak akan dibawanya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun