Setia tak pernah benar-benar dikalahkan
Dilebamkan kesekian kali tonggaknya masih juga berdiri
Huyungan daya kemudian mengajaknya kembali tertawa
Menjadi seolah benar-benar lupa dan menyeringai manis
Dimana tertambat disitulah kasih bercokol sok bodoh
Dengan banyak rupa-rupa lebih lalu  kekurangan disandingkan
Tak masalah karena rumput liar telah mengajarinya
Tentang keikhlasan melepas pesona
Tak masalah karena dini-dini hari selalu merakitkannya
Tentang kesabaran di tiap belai-belai sesak perih
Tak masalah karena alam tak lelah disampingnya
Mendongengkan bahagia yang hanya bukan milik satu
Satu rindu satu pilu
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!