"Yang lain udah pada selesai,saya baru mulai", mungkin pernyataan singkat seperti demikian yang mampu menggambarkan perasaan siswa-siswa SMA di 11 Provinsi yang tertunda UN-nya seperti di Kalimantan Selatan. Agak miris memang jika dibandingkan dengan siswa-siswa di Jakarta katakanlah yang hari ini sudah selesai UN-nya.
Hari ini seperti yang dijanjikan UN pun datang juga walau penuh dengan harapan palsu alias PHP. Namun, untuk provinsi Kalimantan Timur baik di Samarinda dan Balikpapan, UN diundur lagi. "Ahhh...susah-susah belanjar nyatanya diundur lagi",pernyataan tersebut dapat mewakili adik sepupu saya yang tahun ini ikut UN.
Katanya "Nasional" nyatanya tidak serempak. Meskipun soal banyak variannya, logika saya bilang celah ini bisa dimanfaatkan oleh beberapa oknum untuk menjual kunci. Baik disebut kunci soal, kunci jawaban, yang pasti bukan kunci Inggris...hehehe
Paling miris hati saat nonton liputan di TV saat siswa-siswa SMA di Jakarta udah pada coret-coret baju dan optimis lulus. Lah iya kalian, nah mereka yang terlambat UN-nya gimana. Mereka yang hatinya sudah remuk di PHP buat UN, apa masih bisa bilang "optimis" sambil tersenyum seperti itu. Walau nyatanya mereka telah lelah menunggu, boro-boro optimis nunggu aja udah bikin pesimis.
Ini refleksi bobroknya sistem pendidikan di Indonesia. Sistem pendidikan yang sejarahnya begitu menarik perhatian saya saat mengambil mata kuliah Sejarah Pendidikan Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H