Mohon tunggu...
ali ramadan
ali ramadan Mohon Tunggu... wiraswasta -

suka dengan hal-hal baru

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pesantren Modern

2 Januari 2013   00:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:39 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pesantren Modern Membentuk Siswa Mandiri

Di era global saat ini banyak lembaga pendidikan berbasis Islam memadukan aspek religi dan dan kebutuhan dunai kerja. Tujuannya adalah untuk membentuk generasi yang berakhlak mulia dan berkarakter bangsa.

Sekarang ini banyak lembaga pendidikan yang menciptakan inovasi baru dengan menyatukan antara sekolah dan pesantren atau sering disebut Boarding School. Penyelenggaraan pendidikan dengan metode ini merupakan salah satu jalan untuk menciptakan generasi muda yang memiliki kemampuan intelektual dengan dua kajian keilmuan, yakni Duniawi dan Ukhrowi.

Seiring dengan tuntutan modernisasi-menuntut dunia kerja-mencari siswa-siswa lulusan siap pakai. Untuk itu, pendidikan pesantren mulai membekali siswanya dengan program aplikasi kejuruan sesuai dengan permintaan pasar. Dengan kata lain, Pendidikan kejuruan di sekolah Umum atau bahkan akademik juga diterapkan oleh pendidikan pesantren.

Saat ini, jika anda mendatangi langsung ke pesantren, sesuatu yang berbeda akan disuguhkan. Menyediakan layanan fasilitas modern, mulai dari kelengkapan perpustakaan, konsentrasi jurusan, laboratorium komputer dan bahasa. Selain itu juga menyediakan asrama dan masjid di lingkungan sekolah.

Yayasan Pendidikan Darul Ulum di Pekanbaru salah satunya. Berdiri sejak 1987-diketuai oleh Abdul Ghafar Usman, anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari dapil Riau. Karena aktivitas politiknya di Jakarta, ia dibantu oleh istri dan keluarga serta para guru yayasan.

Sebelumnya ia juga pernah menjabat anggota DPRD dan Kepala Kanwil Depag Provinsi Riau. Matang di politik dan Birokrasi, maka ia yakin mendirikan yayasan ini. Dengan bantuan Pemda Riau dan Kanwil Depag, hingga sekarang yayasan ini berdiri kokoh di kota Pekanbaru.

Ghafar mengungkapkan, saat ini pesantren mendapatkan perhatian dari pemerintah. Dukungan pendanaan maupun tambahan fasilitas gedung menjadi satu dorongan kuat untuk pembinaan pesantren.

Bantuan tidak berhenti sampai disitu. Bahkan Kedutaan Besar Jepang juga berpartisipasi dalam pengembangan pesantren. Melalui konsulatnya, Mitamayama, beberapa waktu lalu mengunjungi pesantren ini. Ia memberikan semangat kepada pengelola pesantren dan juga jajaran tenaga pendidik.

Mitamayama mengatakan, pemerintah Jepang akan menyelengarakan pertukaran siswa dan guru antara Jepang dan Indonesia. Selain itu, akan memberikan bantuan aplikasi kurang lebih satu miliar Rupiah dalam menjalankan misi pendidikan.

Sekolah ini berdiri diatas lahan empat hektar dengan fasilitas gedung dua lantai membentuk huruf U. Dilengkapi asrama siswa dan masjid sebagai tempat beribadah berjamaah.

Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar, sekolah ini juga menyediakan fasilitas perpustakaan dan laboratorium komputer. Yang tidak kalah menarik adalah, Pengelola Yayasan juga mendirikan hotel, yang diberi nama Saintika Education.

Hotel ini menjadi tempat praktik siswa SMK yang dibekali dengan managemen Islami. Meski berada di lingkungan yayasan, hotel ini tetap membuka diri untuk masyarakat umum. “Jadi yang kerja di hotel ini nantinya diisi oleh tenaga yang berkarakter keagamaan dan terampil. Jadi pesantern ini bukan hanya masalah agama saja, tetapi juga ekonomi dan jasa,” terang Ghafar.

Jurusan

Riau yang identik sebagai daerah industri dan perdagangan, maka yayasan ini membuka kelas business and management setingkat SMK. Ghafar mengatakan, Pesantren ini berbasis industri dan perdagangan. “Saya mendirikan pesatren itu berwawasan kebangsaan dan keagamaan,” ucapnya.

Yayasan ini terdiri dari tiga jenjang pendidikan yakni, TK, MTS, serta SMK business and management. Kepala sekolah menyampaikan, Untuk jenjang SMK terdiri dari empat program keahlian. Pertama, Keuangan atau akuntansi. Kedua, Pemasaran. Ketiga, Administrasi Perkantoran dan yang keempat adalah dan Perhotelan. Jumlah siswa SMK kurang lebih 200 orang.

Kemudian, MTS dengan jumlah murid lebih 600. Seterusnya ada TK, dengan jumlah murid kira-kira diatas100 orang. “Rencana kedepannya sudah membuka wacana untuk membuka program ekonomi bisnis D1, D2 dan D3,” ungkap Kepala Sekolah.

Yayasan Mazmur

Yayasan Mazmur adalah salah satu yayasan pendidikan pesantren yang berpusat di kota Pekanbaru. Yayasan ini berdiri pada tahun........yang diketua oleh Maimanah Umar, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, juga dari dapil Riau.

Beberapa waktu lalu, yayasan ini juga turut mendapat kunjungan kehormatan dari konsulat Jepang. Pemerintah Jepang memang membawa misi kerjasama pendidikan dengan propinsi Riau.“Alhamdulillah, pada pagi hari ini kita, seperti kata orang mendapat durian runtuh. Tidak diduga dan tidak disangka kita mendapatkan kunjungan dari embassy of japan,” ujar Maimanah.

Yayasan ini mengelola delapan bidang pendidikan yang tersebar di tiga lokasi di Riau. Pertama, disebut Mazmur satu yang berlokasi di kota Pekan Baru. Terdiri dari empat sekolah yaitu, Sekolah Tinggi Agama Islam Al Azhar dan Madrasah Aliyah. Kemudian SMK Multi Mekanik dengan lima jurusan yakni, jurusan pesawat terbang yang bekerjasama dengan AURI, Otomotif, TI, dan Audiovisual. Selanjutnya, SMP.

Kemudian, di mazmur dua berlokasi di jalan Kyai H Ahmad Dahlan. Luas lahannya kurang lebih satu hektar. Rencana akan dibangun dilokasi ini asrama siswa, masjid dan perpustakaan. Disini juga ada sekolah yang diberi nama SMK dua. Terdiri dari SMK Ekonomi dan SMA Olah Raga. Selain itu juga ada MTS.

Seterusnya, Mazmur tiga. Lokasinya di kabupaten Kampar, kira-kira sejauh 15 km dari kota pekan baru. Dilokasi ini memiliki lahan seluas kurang lebih dua hektar. Terdiri dari TK, dan panti asuhan. “Insya Allah kami akan membangun pesantren modern disana,” imbuhnya.

Rencana kedepan lainnya kata Maimanah, peningkatan sarana dan prasarana, peningkatan SDM, dan peningkatan kualitas. Peningkatan kualitas inilah yang diharapkan yayasan dari kunjungan Mitamayama. Seperti pertukaran siswa dan juga program beasiswa. Disamping itu, guru-guru juga bisa melakukan studi banding. (Ali Ramadan)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun