[caption id="attachment_291300" align="aligncenter" width="500" caption="my Facebook, diintip dari facebook teman"][/caption] Facebook yang kumulai sejak 2007 mengalami ancaman luar biasa. Dia kena blokir (beberapa saat yang lalu) setelah nama facebook yang sebelumnya adalah Flubur Rakyat (nol lima) kurubah menjadi Turunkan Esbeye. Apa yang terjadi? tentu saya tidak mengerti, yang pasti ada orang yang melaporkan saya atau akun facebok saya mengandung sebuah "dosa". Saya bukan penggila Facebook yang akan bunuh diri karena facebook saya diblokir. Namun, pemblokiran seperti ini rasanya aneh saja, kemarin sewaktu saya menggunakan nama facebook berupa Bubarkan Sekolah, tidak ada apa-apa, cuma seorang teman saja yang merespon "gila kamu", katanya pada saya saat chatting menggunakan fasilitas facebook. Memilih nama di facebook mungkin ada aturan, atau aturan tersebut mungkin tergantung dari rasa senang pengguna facebook, semisal karena nama facebook kita mengandung unsur menyinggung perasaan, maka siapa saja pengguna facebook dapat melaporkan kita sebagai pengguna facebook yang melanggar (atau apalah namanya). Parahnya, facebook-an menggunakan nama baru ( Turunkan Esbeye ) tidak bisa kunikmati dalam waktu lama, tidak sampai sepuluh menit saya kira atau sekitar itulah, hanya ada dua teman yang menemaniku chating, seorang teman chating dengan kesan "merasa aneh" dia bilanga namanya asiikkkk. Seorang teman lagi, aku chat dengan bertanya dimana?, dia menjawab di kost. Saya belum menikmati banyak aktifitas di facebookdengan nama baru tersebut, belum sempat update status, padahal saya sudah merencanakan untuk status yang berbunyi "Bismillah, menikmati nama baru, menunggu kenyataan pahit datang mendekat. mari kita nantikan bersamat". Kenyataan pahit tersebut mungkin salah satunya adalah saya tidak bisa mengakses akun di facebook. Lalu kenyataan lainnya masih adakah? mari kita nantikan bersama, seperti kata saya pada status yang belum sempat diupdate. Lalu saya sejenak berfikir, seberapa parahkah nama facebook yang kupakai?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H