Mohon tunggu...
Septi Anugrah Heni Muzni
Septi Anugrah Heni Muzni Mohon Tunggu... -

_Hidup adalah anugrah, Lakukanlah Cara Terbaik MenurutNya_\r\n*InsyaALLah ada jalan^^

Selanjutnya

Tutup

Puisi

..Aku untuk Mereka..

10 Maret 2012   06:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:16 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak ada kata terlambat dalam kamus kehidupan ini. Sebelum mencoba, mengapa harus menyerah. Tuhan saja meminta kita untuk berusaha terlebih dahulu, selanjutnya Dialah yang meniLai langkah perjuangan ini. Kiat usahapun belum cukup, diimbangi dengan Doa pengharapan.
Usaha tanpa doa bagai dunia tanpa Cinta. :)

Mereka kira kita tidak tau,,
Mereka kira kita bisa dibohongi,, dan
Mereka kita kita pengikut abadi.

Siapa ? Siapa mereka itu teman??
Mereka Cuma penerka ulung,
Mengira-ngira dan akhirnya pergi,
Yang mengubah tawa menjadi tangis kesengsaraan.

Mau, bukan berarti kami menerima,,
Mengikuti, bukan berarti kami kuat dengan Cara mereka.
Menjalani aturan ini mengisahkan banyak ‘cerita’ baru,
Cerita panjang sebagai modal awal dihari ‘pembalasan’ kami nanti,

Tersandung, kami berdiri lagi.
Jatuh, lalu kami bangkit.
Apa yang kurang dari pengorbanan ini?
Apa yang kurang dari semangat kami??

Mereka.. mereka yang akan kalah.
Mereka akan kalah dengan pengalaman hidup.
Mereka akan miskin dengan semangat kegeriliaan.
Mereka miskin akan tentang pengetahuan ‘ketulusan’

Kita ! kitalah yang akan menggantikan mereka kelak.
Mereka tidak akan pernah lelah dengan kenikmatan yang didapat dari ‘kemunafikan’,
Mereka tidak akan pernah puas mengeruk kekayaan ini,
Dan mereka juga tidak akan berhenti sebelum ‘dunia’ menjadi miliknya.
Tapi yakinLah! Mereka akan jatuh dan tak akan bangkit lagi.
Mengelak, namun tenang, Keadilan tetaplah keadilan.

Mereka adalah MISKIN..
Sukanya ‘pengemis’, dengan cara yang bathil..
Tanpa pandang bulu, semuanya mereka ambil,
Untuk menikmati kesenangan fana belaka.

Tapi, jangan takut saudaraku...
Kami siap hadir diantara kalian..
Hadir sebagai penerang baru,
Menjadi lilin penerang di tengah kegelapan yang telah lama terjadi.

Tunggu Kami, saudara-saudaraku...
Bersama kita bangkit dari keterpurukan.

Mereka yang ‘Lama’ akan hilang dari peredaran bumi ini,
Sekarang Kami yang akan menggantikan mereka,,
Dengan tangan pendidikan karakter yang sesungguhnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun