Mohon tunggu...
Yuliana Lestari
Yuliana Lestari Mohon Tunggu... Administrasi - civic teacher

Menulis adalah keberanian

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Ibu Bukan "Mother's Day"

22 Desember 2018   07:56 Diperbarui: 22 Desember 2018   08:23 234
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

           

Setiap tanggal 22 Desember  di Indonesia selalu diperingati sebagai hari ibu. Di sosial media deretan kata-kata ucapan selamat bahkan kata mutiara yang ditujukan kepada ibu berjejeran. Umumnya  sebagian besar berupa kata-kata mengenang jasa-jasa ibu ataupun ungkapan terimakasih kepada ibunda tercinta. Sebenarnya tak ada yang yang salah. Bahkan hal tersebut adalah mulia dan memang harus kita lakukan setiap hari bukan hanya pada saat tanggal 22 Desember  saja.

Tahukah mengapa tanggal 22 Desember  diperingati sebagai hari ibu?. Sebenarnya ada sejarah yang melatar belakangi peristiwa tersebut. Yang jelas tanggal 22 Desember  diperingati sebagai hari ibu bukan ditujukan untuk mengenang jasa ibu atau ungkapan terimakasih untuk ibu kita. Dan yang perlu digaris bawahi hari ibu di Indonesia berbeda dengan mothers day di negara barat yang memang di tujukan untuk ungkapan kasih sayang seorang anak pada ibunya.

Kalau kita melihat sejarah masa lalu peringatan hari ibu dilakukan setelah presiden sukarno mengeluarkan dekrit pada kongres perempuan Indonesia yang ke- 25. Jadi cikal bakal peringatan hari ibu diawali dengan diadakannya sebuah kongres perempuan Indonesia yang berlangsung pada tanggal 22 -- 25 Desember  1928 di Yogyakarta. 

Peristiwa tersebut merupakan  momen penting karena kongres yang dihadiri oleh 1000 perempuan dari 30 orgaisasi perempuan dari 12 kota di Jawa dan Sumatera merupakan wadah berkumpul, bertukar pikiran, dan semangat untuk berjuang serta perbaikan nasib kaum perempuan. Kongres perempuan  tersebut juga merupakan tindak lanjut dari kongres pemuda untuk meneguhkan ke-Indonesiaan perempuan dan komitmen penggunaan bahasa Indonesia.

Kongres perempuan Indonesia dilaksanakan sebanyak tiga kali. Kongres perempuan II pada tahun 1932 dan kongres perempuan III pada tahun 1938. Peringatan hari ibu dirumuskan setelah pelaksanaan kongres perempuan III. Misi utama peringatan hari ibu taggal 22 Desember  adalah untuk mengenang semangat perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas perempuan Indonesia. Pun perhargaan serta pengakuan atas keterlibatan perempuan dalam perjuangan dan pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Selamat hari ibu untuk seluruh perempuan Indonesia. Mari memanfaatkan kesempatan yang ada untuk berkembang dan berkiprah bersama laki-laki dalam berbagai sektor sesuai kemampuan tanpa meninggalkan kodratnya sebagai perempuan sekaligus ibu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun