Memang tidak dapat dipungkiri bahwa dunia migas dan dunia global semakin bergaya mBritish. Tulisan artikel dan komunikasi yang “dinilai” lebih tinggi adalah yang berbahasa Inggeris.Lah wong kalau bukan bhasa Inggeris ngga ada yang membaca.... Ya begitulah perkembangan dunia saat ini. Negeri tetangga yang dijajah Mbritish-pun dirasa mendapat angin segar. Slompretnya kenapa Belanda dahulu yg menjajah Indonesia. Sudah negara Belanda jadi negara yang kalah, belajar bhasa Belanda-pun jadi salah. Lah wong perusahaan minyak dunia Royal Dutch Shell pun menggunakan bhasa Inggris. Total dari Prancis, ENI dari Italia juga kurang menjanjikan kalau dipalajari bahasanya, apalagi Jerman yg bahasanya menggunakan gender...
Faktanya emang begitu !
Mau ngga mau, suka ndak suka saat ini bahasa Inggris bukan sekedar pelajaran sekolah saja, tapi justru sudah harus seperti bahasa kedua. China dan Jepang juga banyak yg menggunakan bahasa global. English ! Kenapa bisa ? British Empire atau kerajaan Inggris sejak lama telah melanglang di ke enam benua, termasuk Amerika tentunya. Dan tidak bisa dipungkiri bahwa pada abad 20 Amrik telah menguasai dunia. Bagaimanapun ke’sebel‘an atau kekesalan terhadap Amrik, tapi bahwa Amrik masih merajai dunia hingga awal abad 21 ini tidak bisa dipungkiri. Dan bahasa Inggris telah mendompleng ketika demokrasi merajalela dan menebarkan bagaimana dominasi Amrik kini. Walaupun di Amrik sendiri bhasa Prancis dan Spanyol juga sudah mulai menjadi bahasa kedua di beberapa negara bagian, tapi ketika keluar dari Amrik tetap saja mereka menggunakan bhasa Inggeris … “Yes ketes .. ketes !“
Bagaimana sikap dunia yang semakin Inggeris ini ?
Reaksinya bisa positip bisa negatip Ada yang mengatakan Bhasa inggris itu mudah ditekuk-tekuk, mudah dimodifikasi. Misal kata benda bisa jadi kata kerja (i.e: “medal” menjadi “to medal“, “medalion” dsb). Padahal bahasa Indonesia juga bisa, kan ? Tetapi orang Indonesia bukan penjajah sih. Makanya bahasanya susah menyebar. Di Malaysia juga mengundang protes looh. Lutju kan ? Kita-kita di Indonesia menyanjung orang-orang Malaysia yang lebih pinter berbahasa Inggeris, tetapi di KL dua minggu lalu malah diprotes karena mau digunakan secara rasmi (= resmi). Malaysia merencanakan menggunakan bhasa Inggeris supaya lebih mudah menyerap buku-buku yang saat ini “terlanjur” berbahasa Inggeris. Alasannya memang mungkin rada aneh, tapi boleh juga dikhawatirkan. Kekhawatirannya karena takut kalau nanti keterusan buat mengajarkan pelajaran agama. Sederhanyanya begini, kalau menerjemahkan sholat, berdoa dan berdzikir dalam bahasa Inggeris cuman satu “pray“. Kan maknanya jelas beda. OK deh kembali ke soal dunia yang mulai mBritisth. Dalam dunia kerja terutama perminyakan Britisasi ini ndak bisa ditawar-tawar lagi. Semua kudu pakai bahasa inggeris. Masih mendingan kalau nulis ada “spell checker” dan “grammar checker“. Kalau crita-crita jaman masih melamar kerjaan dulu wheladhalah, dengan gaya pencak silat sambil “cas-cis-cus … yes ketes-ketes !“. Untungnya di geologi berbicara selalu dengan gambar, peta, dan ilustrasi grafis. “This fault extending from here … to here … truuuussss di diek” … logat sunda-pun muncul ditengah ! Tapi jangan minder dulu. Dunia saat ini sebenernya banyak looh yang menggunakan Bahasa Indonesia. Menurut Tante Wiki, jumlah orang yang berbahasa Indonesia ada 230 Juta orang berbahasa Indonesia. Lah jumlah penduduk Indonesia saja segitu. Kalau ditambah bahasa Melayunya Malaysia tambah banyak kaan ? Bahasa Indonesia masuk ranking ketujuh di dunia. Jadi jangan kuwatir anda sendirian ngga bisa ngobrol . Bahkan konon menurut Liputan6 bulan lalu, di Ustrali sudah banyak yang berbahasa Indonesia. Bahkan menjadi bahasa Favorites di pelajaran pilihan sekolah disana. Tapi lagi-lagi karena bahasa Inggris sudah menjadi Lingua Franca (Bahasa pengantar, maka kita teteup saja harus bisa berbahasa Inggeris. SUMBER: Dongeng Geologi, Rovicky
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H