Mohon tunggu...
Qhety Biring
Qhety Biring Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pahamilah

28 Mei 2011   04:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:07 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



00.42
Suara air menemani ku..
petir menghibur ku..

Diam terbeku
Gelap tanpa cahaya lampu
Ada satu kata yang kembali terkuak
Ditengah dinginnya hati yang kau cabik
Bagai malam merindukan matahari
Mencoba kau hampiri, berlari
Mengapa terus kau teriakkan..
Ingin ku, cukup simpan saja dihati
Tapi selalu kau teriakkan
Kenangan yang  cukup menyakiti
Sedikit saja beri pengertianmu..

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun