Anak – anak di masa pertengahan-akhir akan mengalami perkembangan kognitif yang baru, bagaimana anak dapat memproses informasi dan bagaimana sifat inteligensi anak. Perubahan dalam pemrosesan informasi selama masa anak pertengahan-akhirmeiputi: memori dan pemikiran. Apa yang telah kita ketahui mengenai memori jangka panjang adalah bahwa memori jangka panjang tergantung pada aktivitas belajar yang dilakukan induvidu ketika mempelajari dan mengingat informasi (Ashcraft&Radvansky, 2010).
Sebagai orang tua, menyusun strategi sangat diperlukan dalam meningkatkan keterampilan memori anak, dengan cara:
·Mendorong anak untuk melakukan pencitraan-bayangan
Dalam hal ini bisa dikatakan dengan mendorong anak untuk berimajinasi.
·Memotivasi anak untuk mengingat dan memberi pemahaman terhadap sesuatu
Anak akan mengingat dalam jangka waktu yang lama jika mereka memahami informasi daripada ketia hanya menghapalkannya. Dalam hal ini kita harus memberikan arti atau memberi konsep agar anak paham dan dapat mengingat suatu informasi.
·Ulangi dengan variasi terhadap informasi instruksi dan kaitkan dari awal serta lakukan seringkali
·Menambahkan bahasa yang relevan dengan memori ketika member intruksi pada anak-anak.
Fuzzy Trace Theory menyatakan bahwa ingatan paling baik dapat dipahami ketika mempertimbangkan dua representasi ingatan: yakni,jejak ingatan dan Intisari. Hal ini dikatakan baik pada anak karena mereka lebih banyak menyerap intisari dari sebuah informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H