Mohon tunggu...
Safia Renhoat
Safia Renhoat Mohon Tunggu... -

Angka akan mudah jika kita cintai begitu juga dengan semua hal dalam keseharian kita, mulai dari Pekerja Belajar Sampai Berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bunga Putri Malu

13 Agustus 2014   17:55 Diperbarui: 18 Juni 2015   03:39 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Pada saat kita pergi dan menginjakkan kaki kita ke hutan kita akan menemukan berbagai macam pohon, bunga dan juga rumput serta tumbuhan liar yang tumbuh menjalar di hutan.

Ada sebuah bunga, pohon, rumput yang menarik minat kita mungkin, atau bahkan membuat kita bertanya-tanya kok bisa begini ya atau aneh benar, bahkan kita berusaha untuk dapat membawa pulang bunga tersebut untuk ditanam di pekarangan atau taman rumah kita.

Sebuah bunga dapat membuat pernyataan ini jelas yaitu bunga putri malu , bunga ini memang tumbuhnya liar, daunnya kecil serta berduri namun jika ada pengaruh lingkungan seperti sentuhan, rangsangan, hujan, angin,  dia akan meredup seketika dalam kuncup-kuncup daun tersebut. Mungkin ini kuasa illahi yang memang sudah ditakdirkanya menjadi seorang putri malu.

Putri malu memang hidupnya sudah ditakdirkan dihutan namun dia melihat keindahan yang begitu hebatnya. Meskipun dia harus menerima hidupnya itu sebagai sebuah bunga namun dia tidak menyerah setiap sisa-sisa embun pagi dan cahaya matahari mulai datang dia mulai berusaha untuk dapat memekar, dan mulai menikmati hirupan udara disekitarnya.

Ada sesuatu yang tersirat dalam kehidupanya sebagai bunga putri malu dan juga ada sesuatu yang tersirat bagi kita yang melihatnya.

Namun kita dan dia perlu bertanya untuk apakah kita diciptakan di hutan belantara ini dan untuk apa kita menikmati kesegarah  ini.

Dia...Dia..Dia...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun