Mohon tunggu...
Safia Renhoat
Safia Renhoat Mohon Tunggu... -

Angka akan mudah jika kita cintai begitu juga dengan semua hal dalam keseharian kita, mulai dari Pekerja Belajar Sampai Berprestasi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kok Tidak Sama

22 Oktober 2014   16:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:08 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kesibukanku untuk menata hidupku kedepan membuatku tidak mempunyai waktu untuk melihat-lihat dan mengamati lebih dalam lagi sebuah karya seperti photografer. Sebuah foto yang tergeletak di media sosial seperti facebook, twitter dan lain-lain adalah suatu yang menarik untuk aku amati dalam waktu kemarin.

Ku mulai memberikan waktu untuk mengamati namun waktuku memang tidak banyak. Aku harus memberikan sedikit pemikiranku untuk ikut menikmati latarnya kejadiaan.

Kejadian mulai terjadi tanpa di sadari memasuki hidupku dan menelahnya menjadikan suatu yang enak untuk dibahas dan di jadikan cerita yang menarik ditambah bumbuhnya mulut-mulut si dengki.

si dengki memang pasti kita tidak menyadarinya namun menurut kita ucapan kita baik di pendengaran orang lain dan allah itu mungkin jelek. Begitulag menurut suatu ayat al'quran, apalagi jika orang tersebut telah berada dalam keberimanan atau hijab yang berbeda untuk disamakan.

tidak ada pagi yang terlewati dengan obong kosong, canda tawa dan juga cerita dalam sekon waktu 20-30 menit hanya untuk menghabiskan kepentingan pribadi. Aku tau Ada yang melihatku di sini. menurut bunda kalau kita harus menyadari bahwa pemimpin kita , kepala BPS kita biar jauh namun selalu menyaksikan kita secara berbeda dari manusia biasanya.

namun hal ini terlupakan oleh aku aku diajak ketawa, cerita bahkan bermarah-marahan sampai tidak menyadari diri siapa kita ini dengan status diri dan keluar yang kita eman. aku biarkan, kadang aku melajutkan apa yang harus aku lakukan, sulit memberikanku sesuatu yang teridah dalam hidupku.

aku menikmati hidupku ini dengan sebuah senyuman, coklat dan juga air putih meskipun kadang tidak kulanjutin.

namun ada yang berbeda jika Kepala BPS RI lebih sayang pada aku Safia Renhoat, bukan mereka, sekali lagi bukan mereka... karena mereka tidak sama denganku dalam menjalankan aturan yang sesuai dengan UU ,Peraturan Statistik No 16 tahun....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun