Mohon tunggu...
Rohayati Aya
Rohayati Aya Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/A wife/A mother

S.KPm, IPB 2012 M.Si, IPB 2017 Pernah bekerja di lembaga pendidikan tinggi dan kementerian

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pencurian Lebaran dan Ajaran Baru

2 Juli 2014   17:50 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:49 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjelang tahun ajaran baru dan juga hari raya idul fitri, kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan tentunya banyak uang yang harus dikeluarkan. Namun tidak semua orang memiliki uang yang cukup untuk memenuhi semua kebutuhan tersebut. Alih-alih mencuri pun menjadi profesi dadakan yang saat ini tengah marak beredar di sekitar kampus saya atau mungkin juga terjadi di sekitar Anda.

Kejadian ini benar adanya, saya tinggal disebuah perumahan di sekitar kampus yang juga dekat dengan perkampungan warga. Malam itu seperti biasa kami menonton televisi, kebetulan acara yang kita tonton adalah "HP" dengan tema pencurian juga. Akhirnya malam itu obrolan kami lebih banyak membicarakan pencurian. Entahlah mungkin sebenarnya kita sudah memiliki firasat akan terjadinya pencurian. Seperti biasa penghuni rumah mulai pergi tidur di waktunya masing-masing. Satu teman memiliki kebiasaan tidur di depan televisi dengan keadaan pintu kamar terbuka. Malam itu saya merasakan tidur yang sangat berkualitas dan tidak mendengar suara apapun tak terkecuali alarm hp. Untunglah saya memiliki jam biologis sehingga jam setengah lima pagi saya terbangun untuk melaksanakan sholat subuh.

Tidak ada yang janggal sampai saya selesai sholat subuh. Namun tiba-tiba salah seorang teman berteriak memanggil saya dan menceritakan bahwa laptop dan dua hpnya raib. Seluruh penghuni rumah terbangun dan kami melakukan investigasi ke semua kamar dan juga sekeliling rumah. Semua jendela dan pintu rumah aman tidak ada yang rusak. Bahkan pintu teralis atas juga aman, gembok masih terpasang rapi. Keanehan kami temukan saat berkeliling rumah. Kami menemukan tali yang dipakai untuk menjemur baju menjuntai ke tanah dengan posisi diikat pada pagar tralis bagian atas rumah. Sontak seluruh penghuni rumah kaget dan kami benar-benar percaya bahwa ada pencuri yang masuk ke rumah. Pagi itu juga kami langsung menghubungi ketua RT dan pihak keamanan. Namun tidak ada respon positif dari mereka. Kami pun memperketat pintu teralis atas dengan mengganti gembok yang lebih aman.

Tiga minggu berlalu, kehidupan yang kami alami kembali normal tidak ada lagi kekhawatiran akan kecurian. Namun sepertinya pencuri belum puas dengan hasil tangkap mereka. Dan pada hari sabtu pagi kami kembali kecurian, kali ini pencuri tidak masuk ke dalam rumah melainkan membobol jendela dan mengambil tab dan juga hp dengan cara dikait. Tak jauh dari rumah kami juga mengalami kejadian yang sama. Sejak saat itu, kami semakin was-was dengan setiap orang yang mencurigakan berlalu-lalang di sekililing rumah.

Kejadian kecurian ternyata tidak hanya dialami di perumahan kami. Bahkan di dalam kampus pun banyak kejadian kecurian. Umumnya pencuri yang melakukan aksinya di kampus menyamar sebagai mahasiswa dengan pakaian necis lengkap dengan tas ransel. Lebih parah lagi pencurian yang terjadi di kost-kostan mahasiswa, pencuri dengan terangnya menodongkan pisau ke mahasiswa.

Cerita ini nyata terjadi, bukan bermaksud untuk menakut-nakuti hanya mengajak untuk waspada dimanapun dan kapanpun. Pencuri umumnya melakukan aksinya karena ada kesempatan, jadi sebaiknya letakan barang-barang berharga di tempat-tempat yang aman

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun