Meski telah resmi dirilis kembali tahun ini, namun kehadiran Friendster belum bisa menyaingi pengikutnya seperti Facebook dan Twitter yang selalu ramai pengunjung. Padahal dapat dikatakan Friendster merupakan pelopor dari munculnya media sosial. Mungkin karena tampilannya yang tidak semudah pengikutnya membuat media sosial ini selalu sepi pengunjung. Tapi jangan salah pada tahun 2009 Indonesia pernah menempati urutan kedua dengan pengunjung terbanyak se Asia setelah Filipina (https://id.wikipedia.org/wiki/Friendster).
Bagi saya munculnya Friendster baru-baru ini merupakan sebuah keterlambatan, dimana para pengikutnya yang lebih dulu masuk dalam playstore Andorid sehingga mudah diakses melalui ponsel. Disamping itu, tampilannya yang kini hampir mirip dengan facebook membuat orang jenuh dengan media sosial yang itu-itu saja. Lalu dengan jargon temukan teman lama Anda sepertinya hal itu tetap tidak dapat menjual media sosial ini. Toh dengan kehadiran facebook dan twitter teman lama sudah berhasil ditemukan.
Sekarang tinggal tunggu kelanjutannya saja, apakah media sosial ini akan berkembang? atau justru sama dengan jejaknya terdahulu yang menghilang karena mulai ditinggalkan pengunjungnya. Jika dilihat dari jumlah pengunjung yang relatif sepi, dugaan saya media sosial ini akan menghilang lagi. Kecuali jika media sosial ini melakukan pembaruan dengan fitur-fitur baru yang tidak ditemukan di media sosial pengikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H