Mohon tunggu...
Eva Gumelar PGSD KBM
Eva Gumelar PGSD KBM Mohon Tunggu... -

tak patah arang!!!!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyingkap Pentingnya Aktivasi Pembelajaran

28 Desember 2010   01:48 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:19 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Otak kita adalah satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya sendiri dan jika dirawat dengan baik dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan yang memadai. Tahukah anda otak dapat berfungsi secara aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun selama kita hidup. Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dijaga dengan baik sampai seumur hidup agar terhindar dari kerusakan. Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain (dalam DePorter & Hernacki, 2001). Bagian pertama adalah batang otak yang aktif saat kita memprtahankan diri, bagian kedua sistem limbik  yang kita kenal dengan otak sosial dan emosional, juga bekerja untuk masalah kognisi, dan kegiatan sehari-hari dan pengaturan oragn tubuh kita. Yang ketiga adalah neokorteks, bagian inilah yang mengatur pesan-pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses yang berasal dari pengaturan ini adalah penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan non verbal..Otak adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat diaturnya proses berpikir, berbahasa, kesadaran emosi dan kepribadian, dalam neokorteks ini pula kecerdasan yang lebih tinggi berada, diantaranya adalah kecerdasan linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, interpersonal, intrapersonal dan intuisi.

Otak yang saling terkait. Ketiga bagian otak ini saling terkait dalam satu organisme menyeluruh dan sering saling terlibat dalam suatu tugas yang kompleks, rumit, dan menentukan. Tak satupun dari ketiga bagian ini yang bekerja sendiri Sepanjang waktu di dalam otak terjadi pertukaran dan saling bantu yang berlangsung terus-menerus untuk menciptakan koneksi neurobiologi agar terjadi suatu pembelajaran.

Keberbakatan

Apakah setiap diri kita memiliki bakat? Bakat kita adalah suatu bawaan diri kita yang dapat tertuang melalui kreativitas. Keberbakatan (giftesness) adalah suatu potensi bawaan yang disetiap orang mempunyai bentuk yang berbeda satu dengan lainnya.  Anak berbakat mumnya mempunyai potensi kuat diberbagai bidang (van Tiel).  Anak tersebut mempunyai dorongan dari dalam dirinya untuk selalu mencari tahu. Bijaksananya, kita sebagai seorang guru hendaknya dapat mengetahui dan mendampingi tanpa maksud untuk mengatur bakat yang dimiliki anak didik kita. Tentu dengan mengetahui karakteristik anak bebakat yang kemudian kita mencari tahu atmosfer dan cara anak berbakat belajar untuk mengoptimalkan bakatnya itu.

MenurutBainbridge, anak berbakat sudah dapat terlihat sejak masak kanak, dimana anak menunjukan ciri-ciri sebagai berikut: Pada usia dini tidak nyaman menghadapi hal yang sama (rutin) dengan waktu yang lama, sangat siaga (alert), tidurnya sedikit, tahapan tumbuh kembang untuk berjalan dan mengucapkan satu kata lebih cepat disbanding anak seusia, dapat ditemukan keterlambatan bicara, tapi kemudian bicara dengan kalimat penuh, mempunyai keinginan kuat untuk eksplorasi, investigasi, lingkungan, sangat aktif dan bertujuan, dapat membedakan antara fantasi dan realitas. Pada dasarnya otak anak berbakat adalah hipersensitif, dan akan bertambah dengan latihan.  Hal ini bukan hanya terjadi saat pemahaman awal, tapi juga saat melakukan pengumpulan kembali (rekoleksi).

Cara belajar anak berbakat (cerdas istimewa) adalah melalui proses penglihatan (visual learner), proses berpikirnya berupa gambar.  Keberbakatan sangatlah kompleks, bukan hanya ditentukan oleh Nilai IQ-nya saja, akan tetapi merupakanfaktor multidimensidandinamis(van Tiel).

Terdapat 3 kelompok anak berbakat:

a)Berbakat global: yaitu anak berbakat pada semua atau hampir semua area; biasanya matematika dan verbal.

b)Berbakat matematika: anak dengan kemampuan matematika yang tinggi.  Anak ini akan baik dibidang spasial, sebab2 nonverbal, daya ingat.

c)Berbakat verbal: anak dengan kemampuan bahasa yang kuat.  Anak ini mampu berbahasa yang lebih bila dibandingkan dengan anak seusianya. Penampilan verbalnya lebih baik.

Anak berbakat dapat pula mengalami gangguan belajar lho......

Anak berbakat, walaupun dengan atau tanpa berada dikelas akselerasi, tetapi mempunyai potensi untuk berkembang.  Mereka termotivasi secara internal.  Dengan adanya minat /ketertarikan dan kesempatan, anak akan termotivasi.  Jadi bila anak tertarik akan sesuatu dan terdapat kesempatan atau tantangan yang sesuai, maka dia akan dapat berprestasi (Brody 1997).

Terdapat beberapa penyebab mengapa anak b erbakat tidak optimal berprestasi yaitu disfungsi integrasi sensorimotor, ganggua dalam memproses pendengaran sentral, kesulitan memproses visual, gangguan atensi (perhatian) dan hiperaktif, disleksia.  Kebanyakan kelainan ini berpengaruh terhadap otakkanan, proses berurutan, dan meningkatkan kesempatan anak untuk menjadiotakkanan, dengan proses pembelajaran visual (Silvester 2002). Dapat pula pada anak tersebut terdapat gangguan dengar yang terjadi pada usia 1 tahun, atau kesulitan pada saat dilahirkan sehingga akan mempengaruhi perencanaan gerak motorik halus, yang dibutuhkan untuk kelancaran gerak, kecepatan dan kenyamanan pada saat menulis (Silvester 2002); ini dapat diatasi dengan memberi kesempatan pada anak untuk menulis dengan menggunakan keyboard. Pada anak berbakat juga seringkali ditemukan adanya keterlambatan motorik yang terjadi pada usia dini.  Hal ini harus dikenali karena harus dikoreksi sebelum usia 8 tahun, dimana ini periode emas untuk memperbaiki disfungsi sensori motor. Jadi harus dilihat adanya gerakan yang canggung, mengganti ganti tangan pada saat beraktifitas, tidak mampu menggerakan tangan menyilang garis tengah, kesulitan dalam menulis dan menggambar (Silvester 2002).

Aktivasi pembelajaran

Untuk memperoleh hasil pembelajran yang optimal, kita sebagai seorang guru tidak boleh hanya terpancang pada teori maupun metode pembelajaran saja. Tapi yang terpenting, kita harus menciptakan atmosfer yang bisa membuat anak menjadi tertarik dan menyenangi proses pembelajaran. Kita harus menciptakan cinta diantara mereka.

Pembelajaran secara fisik dapat mengubah otak. Setiap pengalaman baru dapat mengubah pengabelan elektrokimia kita. Ketika otak menerima stimulus dalam bentuk apa pun, proses komunikasi dari sel ke sel diaktifkan. Namun jika stimuli itu dipertimbangkan, sebagai sesuatu yang tidak berarti bagi otak, maka informasi tersebut akan mendapatkan prioritas rendah dan hanya akan menyisakan jejak yang lemah. Jika otak merasakan sesuatu yang cukup penting untuk ditempatkan dalam memori jangka panjang, maka potensi memoripun terjadi. Dapat dikatakan bahwa peta kognitif bukan sepenuhnya berasal dari alam, tetapi merupakan pengaruh mutual yang dinamis dari keduanya. Gen tidak membentuk pola pembelajaran, namun mereka memang mempresentasikan resiko yang diperkaya. Sehingga, jika seorang anak dilahirkan dengan gen dari seorang yang jenius, tetapi dibesarkan dalam lingkungan yang tidak di perkaya, kesempatan baginya untuk menjadijenius menjadi rendah.

Aktivasi pembelajaran merupakan sebuah istilah untuk menggambarkan cara-cara yang digunakan agar sebuah pembelajaran dapat berjalan sacara aktif dan lancar. Pembelajaran dapat terlaksana secara aktif jika sang pembelajar sebagai subjek utama terlebih dahulu memahami dan memiliki perasaan cinta atau suka terhasap sebuah pembelajaran. Tapi, itu semua bukanlah hal yang sederhana. Untuk membuat sang pembelajar aktif, guru tak boleh menciptakan sebuah keheningan yang dipaksakan dan jangan terlalu yakin bahwa sebuah lingkungan yang hening dan terkontrol adalah hal yang baik bagi para pembelajar dalam kegiatan pembelajaran. Karena 50% dari mereka membutuhkan mobilitas yang lebih luas ketika sedang belajar. Aksi dan gerakan dapat memainkan peranan penting dalam belajar dan informasi baru. Sehingga seorang guru harus cepat bertindak dan introspeksi ketika pembelajar sekiranya tak punya atensi, energi, dan ketertarikan, kemungkinan karena mereka membutuhkan kesempatan pembelajaran aktif serta stimulasi kinestetik. Jadi, pembelajaran tidak harus selalu serius dan menegangkan. Guru dapat sesekali malakukan refreshing dengan mengajak para pembelajar melakukan gerakan-gerakan sederhana dan menyenangkan sehingga dapat merelaxskan otot-otot dan saraf-saraf yang tegang atau memberi kesempatan atau jeda waktu untuk makan dan minum kepada para pembelajar. Dengan demikian dalam kelas akan terjadi sirkulasi dan menjaga agar pembelajar yang aktif tetap senang sehingga pelaksanaan pembelajaran dapat berlangsung aktif dan lancar.

Pentingnya pra-pemaparan

Pra pemaparan pada suatu informasi, yang kadang disebut pengantar, dapat membuat pelaksanaan pembelajaran selanjutnya berjalan lebih cepat. Semakin besar jumlah stimulus pengantar, semakin banyak otak menyarikan dan memisahkan/membagi otak tersebut. Memajang sebuah organiser grafis atau mind-map seukuran poster dapat meningkatkan pembelajaran. Proses penciptaan mind-map – display visual grafis dari subjek yang melukiskan hubungan kunci dengan simbol-simbol, warna, dan kata-kata menarik menciptakan makna bagi pebelajar. Mind-mapping adalah metode sempurna untuk pra-pemaparan pembelajaran terhadap suatu topik. Penggunaan warna, gerakan, gambar, kontras, keputusan organisasi, informasi disandikan dengan peta mental kita.

Pentingnya motivasi dan menyiapkan pembelajaran

Salah satu cara menyiapkan pebelajar adalah dengan mengelola motivasi belajar. Menurut Martin dan Briggs (1986), motivasi adalah kondisi internal dan eksternal yang mempengaruhi bangkitnya arah serta tetap berlangsungnya suatu kegiatan. Good dan Brophy (1991) mendefinisikan motivasi sebagai suatu penggerak, pengarah, dan memperkuat tingkah laku. Gagne (1985) mendefinisikan motivasi sebagai suatu pengarah dan memperkuat intensitas suatu tingkah laku.

Jadi dapat disimpulkan motivasi dapat dilihat dari usaha seseorang secara sukarela baik karena dorongan dalam dirinya, maupun dari lingkungan yang mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan seseorang untuk bertingkah laku.

Menyiapkan pembelajaran juga hal yang penting. Karena, tak akan ada hasilnya jika peserta didik kita belajar dalam keadaan tidak siap. Cara yang kita lakukan yaitu denganmembangkitkan dan mempertahankan perhatian yaitu dengan menggunakan sesuatu hal yang baru, mengherankan, tidak pantas, atau peristiwa-peristiwa pembelajaran yang tidak menentu. Dengan menyajikan hal demikian, dapat timbul konflik pada diri siswa. Dengan adanya konflik maka akan memunculkan motivasi untuk menghilangkan konflik tersebut. Namun, apabila konflik tidak dapat dipecahkan, siswa bisa menjadi frustasi, akibatnya strategi ini gagal diterapkan. Tugas pendidik pada siswa yang mengalami kegagalan dalam mengatasi konfliknya adalah membimbing dan membantunya memberi jalan dan trik pemecahan masalahnya. Merangsang Tumbuhnya Rasa Ingin Meneliti. Menumbuhkan hasrat menyelidik pada siswa dapat dilakukan dengan merangsang perilaku yang selalu ingin mencari informasi. Secara operasional, guna merangsang perilaku agar tumbuh rasa ingin mencari informasi dengan mengajukan pertanyaan yang memerlukan masalah dapat dilakukan dengan aktif merespon tanggapan siswa, menciptakan masalah dan memberi kesempatan pada siswa untuk memecahkan. Menggunakan Elemen Pembelajaran variatif yang dapat dilakukan dengan jalan memvariasikan formattulisan daalamteks, menyajikangambar-gambar, warnayang beraneka ragam, dan lain sebagainya. Mengaitkan Pembelajaran dengan Kebutuhan Siswa yaitu dengan menciptakan keakraban dan kebiasaan baik, menyajikan isi pembelajaran yang berorientasi tujuan, tentunya dengan strategi yang tepat dan sesuai. Menumbuhkan rasa yakin diri siswa dengan cara melakukan prasarat belajar agar mereka dapat memperkirakan atau mengukur kemampuannya untuk mencapai kesuksesan, dengan jalan menyajikan prasarat untuk kerja dan kriteria evaluasi , memberikan kesempatan sukses. Menumbuhkan harapan siswa untuk sukses merupakan salah satu syaratdalam membangkitkan keyakinan pada diri siswa terhadap tugas-tugas pembelajaran (Made Wena, 2009). Hal ini dilakukan dengan menyajikan tingkat tantangan yang memungkinkan siswa mendapat pengalaman sukses yang bermakna dibawah kondisi belajar dan unjuk kerja tertentu. Agar siswa merasa yakin tentang apa yang dikerjakannya, katakan padanya bahwa ia pasti akan sukses melakukannya. Dengan demikian, pada diri siswa akan tumbuh harapan untuk sukses. Untuk menumbuhkan keyakinan diri pada siswa dilakukan dengan menyajikan umpan balik dan kesempatan untuk mengendalikan atau mengatur kemampuan atribusi internal akan kesuksekannya. Berikan umpan balik atau penguatan yang dapat mendorong usaha dan kemampuan siswa guna mencapai kesuksesan (Made Wena, 2009). Membangkitkan rasa puas pada pembelajaran dan memberikan penguatan yang positif. Dalam hal ini untuk menumbuhkan kepuasan dilakukan dengan memberi umpan balik dan penguatan yang akan mempertahankan perilaku yang diinginkan. Gagne dan Berliner (dalam Made Wena, 2009) mengungkapkan, pemberian pujian verbal, memberi komentar pada lembar hasil tes, penukaran kelas, dan sejenisnya dapat menumbuhkan rasa puas pada diri siswa. Ada beberapa siswa yang tidak terpengaruh atau responsif terhadap pujian, siswa yang bersifat introvert lebih termotivasi dengan pujian dibandingkan dengan siswa yang bersifat ekstrovert.

Dari penyajian di atas, marilah kita balajar bersama menciptakan atmosfer kelas yang kondusif bagi proses belajar siswa kita, dan menjadikan mereka seorang yang akan mengisi bangsa dan negara kita dengan warisan ilmu yang kita berikan. Karena sesungguhnya harta dan tahta kapanpun bisa lenyap dari hidup kita, itu semua adalah titpan Allah, namun ilmu pengetahuan akan tetap menyatu dengan darah kita karena memang dalam keadaan tidurpun otak kita tetap bekerja.Ilmu itu yang akanmembuat siswa kita hidup. Hidup untuk berkarya. Selanjutnya yang terpenting kita juga harus selalu menyisipkan nilai budi pekerti dalam pembelajaran, karena orang yang memiliki ilmu itu sangat banyak. Tapi orang yang cerdas, pandaidan berbudi pekerti luhur itulah yang benar-benar bangsa ini b utuhkan. Amiin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun