Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tembang eng Rasa

5 Mei 2011   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:03 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi merangkak kesebuah cakrawala bersama surya
mega-mega tiba-tiba saja kusut menghitam
bayu mengepakan sayap kesana-kemari
menggemuruh mega mengilatkan cahaya

Putih bisa menghitam
hitampun tak selamanya pekat
ada setitik cahaya bersembunyi di balik mendung
menyibak hujan dan melukis sebuah pelangi menuju terang

ah....

Begitu sulitnya bila terbiasa tersenyum penuh suka
kala getir tiba-tiba melanda senyumpun sulit dicerna
hanya tatapan amarah yang congkak bergelayut di wajah
lidahpun terasa kelu tuk melontar sapa

ahh....

Manunggal eng rasa
penuh fatamorgana
berenang-renang lupa daratan
mendarah daging sebuah sanjungan telah menjatuhkan peringatan

Manunggal eng rasa
suka merasa-rasa
tanpa melirik karasa
sebab rasa banyak berdusta

--------------------------------------------
Hati-hati dengan rasa, sebab rasa itu sering menipu kita...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun