Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Simpang Siur Jakarta

28 Agustus 2012   03:48 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mulut mulut bertebaran di lubang telinga
menghampi dua kornea mata
berlompat lompatan bak sepasang katak di musim hujan
cumbu rayu dalam dingin

dari lembaran kertas dan bentangan angin
ramai juga di ruang segi empat penuh kata
sexy dan terkadang nampak jontor mirip kwik dan kwek
gerak tarian hasut nan erotis
demi angka dan angka

genit berdansa
merdu dendangnya
risau ku mendengarnya
simpang siur

ngawur
kecebur lumpur
bisul spontan di dubur
akibat mulut mengabarkan kabur

.
..
...

Bjb280812
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun