Dia sudah tak asing lagi bagiku.
Semenjaku belum dalam buaianya, dia sudah sangatlah luarbiasa.
Cantik,
elok,
rupawan,
mempesona,
bijaksana...syalala lala...
Aghh...
Bagiku dia nomer dua setelah Sang Pencipta.
Menimang-nimang diriku disaatku kecil dan lemah.
Meminangkanku disaat asmaraku membuncah.
Dia ratu adil.
Yeach, sang ratu adil.
Bagiku, dan kamu-kamu pastilah sependapat denganku.
Tanpa bla bla bla...itulah dia...ibu...
Si ratu yang adil.
Aghh...ibu, aku rindu restumu, doa doamu dan senyum hangatmu...
¤¤¤¤¤
hutan pinus 130911
bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H