Aku menggantungkan lelahku pada malam
lalu kutitipkan mimpiku kepada pagi dalam perahu yang tak karam
menelanjangi siang agar tak lagi muram
sebab harapku tak mau menjadi kelam
Kini aku telah menjadi puisi
yang tergores oleh si jari-jari
tergeletak pada ramai yang sepi
dan menari-nari bersama senandung nurani
Aku adalah malam yang berkata-kata
sebab muram telah bersama durja
tapi mimpi masih nun jauh disana
tapi cahaya membisikan asa semoga tak menyirna
pinggir trotoar 120911
bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!