Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi Malam

24 Januari 2012   17:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:29 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang, malam ini aku jatuh cinta lagi. Dengan rembulan dan bintang, dan pasti juga dengan dirimu.
Sepertinya bunga di hatiku telah mekar, berwarna merah seperti dua katup bibirmu yang merekah.

Aku memang tidak mengerti sejak kapan rasa itu hadir. Yeah, sebab rasa itu tidak berbentuk seperti sebutir batu kerikil yang senantiasa kulemparkan ke dalam sendang. Tapi dia bisa kurasakan, seperti pada detik ini.

Malam ini kucoba nikmati seduhan kopimu dengan seksama, walau malam-malam sebelumnya masih tetap sama. Namun malam ini aku teramat bahagia, sebab aku jatuh cinta lagi pada dirimu yang masih apa adanya. Tak sanggup imagiku memikirkan hari esok, sebab esok itu bukan sesuatu yang pasti, masih berupa samar, walau dia adalah sebuah harapan.

Kemarilah sayang.
Maka disinilah kita nikmati secangkir kopi yang telah tersaji. Sambil sesekali kita ajak bulan dan bintang dalam satu peraduan, menuju kosong namun tak hampa.

Banjarbaru kalsel
bvb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun