Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebuah Pengakuan

17 September 2011   11:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:53 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah udara kotor
yang memasuki celah-celah sempit ruang pengap
lalu bergerak bebas dan mengkotaminasi nafas-nafas letih yang merintih

Terkadang aku ingin menjadi pijar lampu
namun aku hanyalah kotoran yang teramat pilu

Aku adalah berwarna hitam
yang duduk bersandingan dengan para pendeta dan ulama
aku menjadi mereka tanpa dan menutupi noda-noda

Terkadang aku ingin menjadi sebuah lukisan
walau hanya sebuah abstrak pandangan
tapi aku menyadari bahwa aku hanyalah udara kotor kehitam-hitaman

Kini aku telah kejutkan oleh malam yang hujan
aku dibuatnya takaruan
hingga kiniku teramat rindu sebuah kepulangan
¤¤¤¤¤
bjb 170911
bvb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun