Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sayang, Aku Rasa Cinta Itu Cengeng

13 November 2012   20:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:26 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sayang
Aku rasa cinta itu memang cengeng
Aku tak begitu berani menyentuhnya
Sebab aku hanya lelaki dalam kubangan lumpur

Andai aku sebuah kerikil
Akupun hanya bisa pasrah terinjak-injak
Tapi aku takut bila ada cinta yang menyentuhku
Karena aku lelaki yang teramat bodoh tentang rasa

Sayang
Bukanya aku tak mau menerima merah jambu ungkapan hatimu
Sebab memang beginilah adanya aku
Maka biarlah aku menari-nari di atas perahuku

Sayang
Dengarkanlah
Setiap detak jantungku adalah sebuah kebebasan
Tanpa batas
Dan tanpa duri yang ujungnya tajam

Aku hanya sebatas mengagumi mawar
Dan menikmati keharumanya
Tanpa harus aku petik
Atau seikat melati yang kubiarkan tumbuh dan berkembang di pekaranganku

Tapi aku bukanlah si burung merak
Atau si kumbang penghisap madu
Aku hanyalah sang penikmat sunyi
Yang tanggalkan pakaian dalam kesyahduan setiap hela nafasku

Menyelami basmallah
Menikmati hamdallah
Dalam perjamuan gila hingga di ujung senja

Sayangku
Dengarkanlah
Aku dan kamu berangkat pada stasiun yang berbeda
Tapi ingitlah, aku dan kamu akan berhenti di stasiun yang sama dalam waktu yang berbeda

.
..
...

Selatan borneo menuju subuh 141112
boil-er

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun