Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Peristiwa Subuh

10 November 2011   02:42 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:51 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Peristiwa Subuh.
Pagi masih buta
Jangkrik-jangkrik masih asik berdiskusi dan bernyanyi
Walau kokok ayam masih sayup terdengar
Sebagian jiwa masih asik terkapar

Bunyi langkahmu bersama sapu
Berperang melawan dinginya pagi
Kedua matamu menelanjangi hamparan sampah jalanan
Karena kebersihan sebagian daripada iman

Tak ada tanda jasa
Apalagi sebuah nama
Karena kau bukan jenderal
Kau hanya bagian fakta yang terpental

Tak mengapa
Karena masih ada cinta
Nurani takan tersiksa

Dan kau...adalah pahlawan di pagi buta

Jenderal subuh
Menyapu kecewa yang teramat gaduh
Menghibur roh-roh Revolusioner yang mengaduh
Walau telapak tangan dan kakimu melepuh

Selamat Hari Pahlawan Jenderal subuh.

¤¤¤¤¤
trotoar banjarbaru 10 nov 11
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun