Teman, minggu pagi sudah berlalu. Detiknya sudah jauh menghilang, pergi dengan sombongnya. Aku mencoba maklum.
Tapi entahlah dengan mereka yang tersisa itu, aku rasa jerit mereka terlalu dalam. Tapi pilu berkehendak lain, dia masih enggan pergi dari ingatan jiwa-jiwa yang diberi kejutan.
Mungkin ini suatu pesan untuku, untukmu atau untuk kita semua. Bahwa Dia mulai cemburu, tolong rekat kembali dan tak usah menghamburkan energi tuk memaki.
Biarlah minggu pagi itu pergi, meninggal sesuatu yang tersirat bercampur kicau burung. Tak baik kita memaki, mari kita intropeksi, agar tak terjadi lagi rintih pilu yang menodai pagi.
Selamat tinggal minggu pagi.
Selamat jalan jiwa-jiwa yang pergi.
Do'a kami menyertaimu...
¤¤¤¤¤
ps: kematian itu adalah sahabat yang paling setia mendampingi kita, selalu menjadi surprise buat kita semua. jangan memaki yang bersalah, karena kitapun bisa menjadi seperti yang kita maki. ini hanya masalah waktu.
Salam
bvb
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI