aku mengintip ciremai dari selatan borneo
kabarnya dia perkasa di barat tanah jawa
ada linggar jati di kakinya yang kuat
agh, sukmaku serasa terbang di ketinggianya
meresapi setiap hembusan bayu alengka
dan menikmati segarnya air petilasan para dewata
tapi ragaku masih terpaku di rahim pulau semar
menanti bidadiriku berkereta kencana bersama buah cinta
menjemput titipan dharma tuk berjuta jelata yang lara
aku masih disini
dengan sesekali kutanyakan kabar pada kicau kepodang
berharap ratuku masih menapaki kisi kisi qolbu
aku masih setia menanti
walau bergelas kopi pahit telah menjadi asin
tapi itu cuma masalah rasa yang terkecap
bukan segalanya selain hampa
sebab menjadi kosong adalah leburku yang teramat kurindu
aku masih disini
maka biarkanlah aku menanti
sambil kulukis ciremai lewat goresan puisi
setelah kulewati gilaku
aku masih menunggu ratuku
~¤~
dalam istana kaki lima
bvb
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H