Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jeng...

4 November 2011   03:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:05 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

jeng,
mentari sudah datang.
tak perlu kau tunggu dan kau kejar,
nanti kamu lelah dan mudah terkapar.

jeng,
tengoklah sepasang merpati,
ada saatnya mereka bercumbu,
ada saatnya mereka terbang tinggi,
hayati mereka maka kau akan haru.

aku mengerti tentang risaumu,
sebab akupun sama sepertimu,
tapi tolonglah jeng,
urat kepalamu jangan kau bikin kenceng.

dunia kita masih sama,
sama hijau dan birunya,
tapi kenapa isi dada kita berbeda,
agh, aku rasa cuma beda cara pandang kita.

jeng,
jangan kau terlalu memikirkan mentari,
sebab dia tak akan pernah pergi,
seduh saja kopimu dan cobalah tuk menikmati.

mari jeng...

--------------------------
yess...aku bisa bikin puisi, cihuyyy.........

pinggir trotoar menjelang jum'at siang
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun