Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jalan Tuk Ibuku

19 Desember 2011   02:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tuhan,
aku telah memilihnya
perempuan yang akan kuminum air susunya
...akan kuperas keringatnya
akan kutumpahkan darahnya
Tuhan,
berilah dia ruang dalam taman
dimana mengalir sungai madu
menari para bidadari
burung berbulu sutra
awan berhias pelangi warna suwarga
Tuhan,
jika dunia boleh kucecap
bayarlah itu sebagai pengganti surga ibuku
jika dosa boleh kusesap
bayarlah itu sebagai jalan ibuku menemuiMU
Tuhan,
air mani bapaku yang kupilih sebagai nista hidupku
jadikan bapakku sebagai khalifah dibumi mu
peluhnya yang tercurah di atas tanah merah
adalah perangkatnya mendandani kereta kencana
menuju surga Mu
**********
banjarbaru 23 januari 2011

copas dari blog pribadi nan rahasia @_@

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun