Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hrrrggg...

27 Oktober 2011   08:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:26 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oh Negeriku...

Aku hanyalah bagian anakmu yang lugu,
yang terdampar diantara hiruk pikuk laju roda putaran waktu.

Aku tak mengenal siapa dan bagaimana wajah pemimpinku.
Aku juga sudah lupa bentuk burung garuda.
Akupun nyaris lupa dimana kini berada.

Arrggghhh....

Tolong ingatkan aku kembali duhay bunda pertiwi.
Apa warna bendera pusaka kita.
Berapa jumlah sila di dada garuda.

Tolong...
Tolonglah...

Aku hanyalah pemuda yang teronggak dipinggir jalan.
Bersama kerikil-kerikil yang berserakan.

Aku menanti sapamu ibu.
Menanti aroma selendangmu yang terjuntai ketanah.
Dan akupun menanti pekik Gajahmada sewaktu palapa menjadi sumpahnya.

Aku hanyalah pemuda yang sedang lupa.
Sebab pemimpinku terlalu sibuk dengan bicara.
Dan saudaraku pemuda terlalu asik dengan penampilanya,
sebagian telah asik dengan kelamin mereka.

Hrrrggg...

Mustahil batu yang besar kuangkat sendiri.
Sedangkan yang lainya hanya bisa menyemangati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun