Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hay Tuan, Kami Terbiasa Dengan Provokasi

29 September 2011   08:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:30 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

belum habis hiruk pikuk
tiba-tiba ramai meledak-ledak
pilu
dan miris

Ada apa ini ?!

wajah-wajah arjuna tampil seketika
padahal mereka dasa muka
bernyanyi laksana biduan-biduan bijaksana

koar-koar lempar kerikil
lalu pergi menjadi sri rama
jelata bingung menikmati simalakama

tragedi...!!!

kancut berdarah
si dongo terpanggang di rumah ibadah
samudra gelisah meminta darah
dan onar yang menggerah

hay tuan...

kami tak sebodoh anjing-anjingmu
walau rambut kami semakin ikal saja sepanjang hari
tapi kami telah pintar saat ini...

hahahaha....
kami terbiasa dengan provokasi
sandiwara-sandiwara belasungkawa
camkan itu !!!

-------------------------------------

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun