Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Distrik Hitam Sore Hari

11 Juni 2011   09:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:37 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Distrik hitam pada sore hari.

Beberapa pasang mata telah siap menerkam aksara, mungkin akan melumat-lumatnya bersama beberapa racikan bumbu-bumbu metafora, lalu membius seisi jiwa dan menyukma.

'' ahh....

Aku hanya sanggup mencoretkan beberapa garis saja, bahkan tidak sampai satu alenia, karenaku tak sanggup mengonani isi kepalaku yang teramat miskin perbendaharaan kata.

Dan inilah hasilnya.

Noda hitam dalam kantung fiksi.

Secarik, bahkan lima alenia dan bahkan satu halaman menyampaikan kepada tatapan.
tentang satu sendok makan tepung terigu yang berterbangan diterpa angin
dan dua sendok teh kopi tanpa gula
mereka merindukan air
agar bisa membentuk sebuah hidangan istemewa

Namun sudahlah
ini hanya secarik noda hitam dalam kantung fiksi
tak berdasi karena senantiasa oposisi
hanya sekedar tepung tanpa adonan
dan kopi tanpa gelas plus air panas

ahh.....

kopiku tumpah
coretanku basah
hampir tersobek
semoga cepat mengering di hembus angin
----------------------------------------------
pinggiran trotoar pada sore hari
bvb
salam satu hati satu rasa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun