Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bukan Serat Centini

19 Agustus 2011   18:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:38 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pada masa detik tertancap depan mata
seoran raja dari tentara bermuram durja
tubuhnya tambun merdu vokalnya

Sungguh dia raja bersahaja
tahan derita olah tajam suara
dia terluka dan teraniaya
banyak pemangsa dalam istananya

Bukan tak cerdik namun dia terdidik
gerak sendiri disalahkan hardik
sedangkan pemangsa selalu mencabik-cabik
demi kuasa mereka terhadap si negeri cantik

¤¤¤¤¤

Pada masa detik di telan hitam
sang calon raja bekas perwira
terkenal ganas karena taringnya
si belang yang merah kepalanya itulah asalnya

Dia sosok kejam katanya
namun berwibawa eloklah tingkahnya
dia di tunggu para jelata
untung membunuh para pemangsa di nusantara

Tak banyaklah yang suka padanya
sebab fitnah telah lama ditelanya
namun apalah daya kuasa Pencipta
dia akan hadir tuk sebuah makna cinta negeri yang sejatinya kaya raya

******

Yang nampak depan mata belum tentu aslinya
sebab gelap penuh rahasia
tutur kata bukanlah segalanya
tanpa sikap yang terbaca dari sorot mata empunya.

######
bjb 200811
boil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun