Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Punya Cerita

23 Mei 2011   10:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:19 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku punya sebuah kabar, kabar yang tersebar lewat goresan pena yang ditari-tarikan oleh sang penggores aksara, berliuk-liuk membentuk sebuah kata mirip sebuah lukisan yang menjakjubkan.

Katanya begini :

Sang raja disebuah negeri sedang merenung menyaksikan para punggawa-punggawanya serta para dewan istana sedang berpesta kebeberapa negeri tuk sebuah diskusi basi yang melukai hati, raja hanya bisa bernyanyi, karena itulah hobinya selama ini tuk menamba lara hati.

Akupun punya cerita tentang burung kakak tua :

Dia tak lagi segalak sewaktu dulu, dimana sering dinyanyikan dalam kholbu oleh penghuni negeri, dan kini hanya sebuah bagian dongeng anak negeri yang suka bercinta ala cleopatra.

Dan satu lagi ceritaku :

Seorang pencuri tertangkap basah disebuah pasar, padahal perutnya sedang lapar, dan baru kali pertama dia mencuri, dan itupun hanya satu bungkus nasi, diapun dipukulin beramai-ramai, lalu ditelanjangi dan kemudian diarak berkeliling pasar sebelum diserahkan kepada para petugas polisi yang perutnya gendut suka manggut-manggut gut gut gut...wuaahemmm...

Ah, kasian sekali sipencuri dinegeri yang beragama ini, sungguh hina perbuatanmu, begitu kata para penggebuk pencuri yang suka ibadah setiap hari.

Ah, ceritaku hanyalah sebuah fiksi, sebab aku adalah serangkaian kata yang tergores membentuk kalimat-kalimat tuk bisa dinikmati pembaca, karena aku adalah fiksi, dan aku adalah sebuah imaginasi yang tidak nyata, karena Penciptakupun tidak nyata namun ada kenyataanya.

Yeah, mari seduh kembali kopi ini...

'' ssssffffff...fusssssssshhhhhhhhhhhh...

pinggir trotoar sedang cerah

salam

bvb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun