Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hidup Kami Bukan Opini

13 April 2013   12:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:16 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku hidup bersama kupu-kupu liar di belantara kota
Dan kami bagian dari semak belukar gemerlap kota
Semua keindahan hanya fatamorgana
Termasuk mimpi kami tentang rasa nyaman dan aman

Sebagian dari mereka menyebut kami bunga trotoar
Mulut kami terdengar bising berkoar
Demi bertahan hidup untuk hidup itu sendiri
Dan cahaya keadilan bagi kami sudah teramat redup

Anjing-anjing kantoran
Srigala-srigala jalanan telah menjadikan kami mangsa
Mencabik-cabik harapan kami tentang sepiring nasi
Liur mereka senantiasa menetes menatap pundi-pundi rupiah hasil jerih payah

Bedebah
Mereka preman-preman jalanan
Sama saja dengan badut-badut senayan yang hanya peduli setoran
Di manakah kini rasa aman bagi kami wahay tuan
Kami tak butuh alibi sebab hidup kami bukan opini

¤¤¤

pinggir trotoar
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun