Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Surat Cinta Setengah Mateng

16 Juni 2013   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

dear my honey [ hahaha madu kali, manis dong ]

swer malam tadi aku tidak bisa tidur pulas, bahkan tidurku teramat larut hingga ayam jantan di belakang rumahku berkokok belum waktunya [ di gigit musang mungkin ]

soalnya kamu berlari-larian di kepalaku, apa dulunya kamu itu atlet lari ya, duh jadi gemes rasanya. aku sering kebayang dengan bentuk bibirmu yang mungil, saat dulu kukecup di bawah pohon jambu dan kamupun berteriak....karena di atas pohon kala itu ada sepasang monyet yang lagi mengincar kantong kresek yang kita bawa dari pasar. sungguh masa itu sangat begitu lengket dalam pikiranku, soalnya jumlah barang belanjamu gak sesuai dengan jumlah uang dalam dompet emakmu, ya jadinya kugadaikan dulu jaket boleh minjem dari jemuranya pak kades, untunglah jaket kulit, coba kalo jaket karung goni.

tau gak my dear, kamu itu ibarat pohon kelapa dan aku tukang kelapanya, kita sama-sama menjadi mata rantai yang tidak pernah putus, bak sandal jepit aku yang kanan dan kamu yang kiri, walaupun itu sandal boleh ngegondol dari terasnya wak haji di malam yasinan. kita selalu mesra pokoknya. aku ganteng dan kamu cantik [ versi teropongan dari monas ]

agh my dear, kenapa kamu selalu membuatku merasa rindu, malam-malamku terasa hampa dan sunyi tanpamu di sisiku, tidak seperti dulu saat kita sama-sama mandi di kali di temani seekor sapi, aduh mesra sekali ya beiiiiiiibbbbbbsssssss.

kadang hari-hariku mudah bosan, dan pikiranku selalu melayang entah kemana, apakah ini yang dinamakan sebuah rasa cinta yang bergelora atau sebuah rindu yang semakin membiru, entahlah my dear. tapi kucoba mengintip kembali ke dalam ruang yang terdalam, begitulah cinta selalu ada derita sebelum bahagia yang cetar membahana, tapi kita punya sebuah janji, untuk sama-sama melunasi kasbon-kasbon kita di warung mak ijah permata sari, hi hi hi hi hi....

hahahaa lebayy...
udah dulu ya beibsss... mau pasang nomer dulu siapa tau bisa jadi jutawan dalam lamunan hahahaaaaaaaaaaaaa....

dari aku yang merindumu
sudrunteng [biar sudrun tapi ganteng ]
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun