Duhay malam
Aku tidak dapat menuliskan apapun tentang gelapmu
Atau tentang hujan yang turun menemanimu
Sebabku tak jugalah pandai dengan kata
Hanya isi kepala yang sudah terasa penat
Laksana isi celana yang telah lama tak penetrasi
Aku coba berinteraksi lewat puisi
Dan inilah caraku beronani dengan imaginasi
Aku tahu rasa kopi beberapa kepala berbeda
Aku juga tahu ukuran penis setiap lelaki berbeda
Tapi semua bagiku sama
Tinggal sebuah tak tik menikmatinya
Agh
Teramat sombong aku bicara begitu
Padahal aku sendiri sangat resah di pelukan gelap
Menanti gerimis menunggu matahari
Dan inilah sebuah puisi
Dari lelaki malam yang berpenetrasi di pangkuan sepi
Berharap menaklukan malam
Dengan kerukunan
.
..
...
Banjarbaru di selatan borneo 041212
boil
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H