Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Say, Kapan Datang?

6 Oktober 2011   15:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:15 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Say,
kapan kamu datang?

Rinduku telah berhamburan menghimpit hatiku.
Wajahmupun bergentayangan dalam benaku, teramat sexi menggoda imagi.

Say,
sudah lama kita tak jumpa.

Aku sering menyapa angin saat mendaki bukit.
Aku bisikan pada mereka, bahwa aku teramat terhimpit rasa, dan aku takut ketinggian.

Long distance love, itu kata novel mbak Ima zahra.
Tapi kata puisiku, cinta kita teramat cabul hingga tak kunjung muncul.

Bila aku ke dermaga,
sering aku bertanya pada nahkoda, kapan aku bisa berlayar tanpa duka dalam kantung celana.

Say,
cepat datang ya.
Mumpung matahari belum menuju senja.

Aku seduh kopi dulu,
suatu hari nanti pasti kita minum bareng.

*****
bjb 061011
bvb

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun