Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Secangkir Kopi Pahit

27 September 2011   07:57 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:34 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

telah dituangkan secangkir kopi hitam untuku diiringi sebuah tembang yang melantun syahdu namun sedikit pilu sebab kopi hitam masih terasa pahit di lidahku mulutku hanya bisa menganga merasa-rasa yang ada dalam dada tak bisa aku bercerita sebab romanku terukir tanpa aksara aku sering bertanya tentang tembang cinta yang cabangnya melengkung kedalam air dibawah sana mengapa kopiku masih pahit terasa padahal sudah kuseduh dengan beberapa sendok gula detik-detik seakan tertawa menyaksikan kedua mataku yang menatapnya tak ada yang dapat menuntunku yang nyaris buta namun kucoba menembus ruang dan waktu tuk meraihnya mencoba tanggalkan jubah yang menggerahkan tanya dan meraih malamku tuk sebuah keindahanya lebur manisku bersama pahit kopi hitamku ------------------------------------------------------ banjarbaroe 270911 boil

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun