Waktu kecil saya suka mencoret-coret, mulai dari kertas sampai kepada tembok yang mulus dan montok.
Dan kebiasaan saya itu hanya sekedar angin lalu yang meninggalkan bekas.
Terutama yang paling berkesan buat saya adalah mencoret-coret meja kelas serta temboknya.
Saat saya rindu masa sekolah dulu, saya akan mengunjunginya lalu melirik kearah temboknya, dan ternyata coretan usil saya masih belum ada yang menghapusnya. Dan dari situ saya mendapatkan sebuah kepuasan tersendiri. Ternyata kenakalan saya abadi, asal gedung sekolahnya tidak segera diperbaiki, hehe.
Namun sejak saya kenal komputer dan handphone, kebiasaan iseng itupun perlahan saya hilangkan. Saya ganti dengan kebiasaan menulis asal-asalan serta sms iseng-isengan. Karena menurut saya iseng itu adalah seni mewarnai hidup yang semula kusam dan bahkan polos jadi lebih mengasikan lagi.
Seperti pada saat musim kampanye. Saya selalu menyempatkan diri menambahkan kumis atau jenggot pada gambar sang calon penjual jamu [ janji melulu ]. Biar tambah keren saya tambahi texs seperti pada komik, walhasil sayapun dijemput pak coklat dan nginap gratis di wisma atlet dan seniman berjeruji besi. Dan dari situ saya mendapat sebuah pengalaman yang berharga, yaitu merasakan makanan dari hasil uang negara.
Namun kebiasaan itu sudah tidak ada lagi. Karena sudah ada dunia maya, tempat berekspresi tanpa bapak berpakaian coklat-coklat tanpa lambang tunas kelapa.
Tapi saya hanya suka menulis, dan saya bukan penulis, liat saja apakah tulisan yang saya ketik itu mengesankan. Dan saya hanya suka menulis, menulis, menulis dan iseng saja. Karena iseng adalah hobi saya.
Tidak ada kertas tembokpun jadi
tidak ada laptop dan komputer hp pun jadi hehe...
Mungkin ini yang membuat saya sampai tidak tahu ada acara nulis fiksi dimanapun, karena saya hanya sekedar iseng-iseng.
Udah dulu ya keisengan kali ini, mohon maaf kalo belum sempat bales komentar di tulisan iseng sebelum ini, karena hpnya jadul hahaha...