Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

S.B.Y Tetap Presiden

26 Desember 2011   06:32 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:45 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sby tetep presidenku.
Lha iya toh, maunya siapa?
Jk, Mbok Rizal, Suparno, atau om jabis yang punya stasiun tv itu?
Atau bapak yang suka naik K.R.L tapi dikawal diem-diem tanpa ada yang tahu dan kasih tau kalo dia lebih memasyarakat trus suruh wartawan merepotase.

Ini baru ujung tahun 2011, jadi Sby tetep presidenku.
Lha beliaukan kerjanya lamban, plonga-plongo kayak kebo, mencla-mencle dan suka nyalahin wartawan plus sssttt katanya dia kesandung bla bla bla.
Kata siapa, apa sampean nyaksikan sendiri tingkah polah mbeliau, apa sampean tahu isi hati mbeliau, trus apa sampean semua gak sadar sudah larut oleh rekayasa media yang notabene rekayasa pemiliknya yang udah ngiler pengen nyicipin empuknya kursi R.I 1.

Terus apa iya kalo semua kesusahan kita ulah Sby, apa iya kalo Sby mundur mendadak semuanya membaik seketika?

Lha mbok liat di kecamatan, mau bikin surat menyurat kalo gak ada uang rokoknya aja susahnya minta ampun. Belem lagi instansi-instansi yang orang-orang di dalamnya mata duitan semua. Lha wong dana Biaya Operasional Sekolah aja dikorup sama kepala sekolahnya, ssstt padahal kepala sekolahnya pak haji, ada juga bu haji lho. Terus apa perbuatan mereka itu salahnya Sby?

Menteri luar negeri amerika memuji Sby, pasti Sby antek amerika, jual negerinya untuk kesejahteraan keluarganya. Tahu dari mana?

Terus soal pesta pernikahan anaknya yang super mewah itu uang darimana?
Apakah salah orang tua menyelenggarakan pesta untuk anak terakhirnya, apa anda tahu beliau punya uang apa tidak?

Tapi setiap ada permasalahan beliau kok lamban dan terkesan diam. Lha daripada banyak bicara tapi cuma nyaringnya saja...

Sudahlah, negeri ini sudah runyam dari dulu semenjak orde baru. Lha jadi ketua Rt aja susah apalagi jadi presiden yang negaranya dipenuhi insiden. Ya toh.

Sudahlah, negara ini kalo mau membaik jangan saling menyalahkan. Ya mbok kita koreksi pribadi kita masing-masing. Sudahkah kita mempunyai rasa empati kepada sesama anak bangsa, atau bisanya cuma mengkritik saja tanpa tindakan nyata.

Segitu aja deh, lagi kumat nih pengen nyerocos terus.

Mari minum kopi lagi biar gak tidur aja. Ha ha ha ha...

Merdeka!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun