Mohon tunggu...
Boil
Boil Mohon Tunggu... wiraswasta -

Bekerja dalam soenyi

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Semoga

12 September 2011   03:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:02 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku menggantungkan lelahku pada malam
lalu kutitipkan mimpiku kepada pagi dalam perahu yang tak karam
menelanjangi siang agar tak lagi muram
sebab harapku tak mau menjadi kelam

Kini aku telah menjadi puisi
yang tergores oleh si jari-jari
tergeletak pada ramai yang sepi
dan menari-nari bersama senandung nurani

Aku adalah malam yang berkata-kata
sebab muram telah bersama durja
tapi mimpi masih nun jauh disana
tapi cahaya membisikan asa semoga tak menyirna
pinggir trotoar 120911
bvb

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun