Gelap sesak kalap membentak
bercengkrama memenuhi benak
mengajak gelisah mencumbui amarah
duhay pelupuk malam
ijinkan kubakar mereka di atas sebatang lilin yang menyala di hadapanku
lalu perlahan kusambut damaimu
¤¤¤¤¤
perlahan kutarik nafas
kutahan sebelum lemas
perlahan kuhembuskan nafas
ada lirih yang merasa puas
aku telah lupa tentang setiap helaanya
adalah rahmat yang terbesar darinya
dan senyap adalah sahabat setia
saat ramai telah menjadi dusta
banjarbaru sebelum terlelap
by
boil.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI